3 Nama Daerah Unik dan Lucu di Riau-Kepri, Mulai Kelurahan Air Jamban Sampai Desa Nyamuk
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Provinsi Riau memiliki 12 kabupaten/ kota.
Pastinya setiap kabupaten/ kota bahkan desa memiliki keunikannya tersendiri.
Tidak hanya itu, pasti kerap kali kita juga menjumpai nama-nama desa yang unik dan lucu di Riau. Bahkan saat mendengarnya, kita dibuat tersenyum-senyum.
Keunikan nama desa ini pasti ada sejarahnya tersendiri. Sejarah asal muasal yang membuat desa tersebut bernama seperti itu.
SabangMerauke News berhasil merangkum tiga desa bernama unik di Riau.
1. Desa Air Jamban
Desa Air Jamban adalah kelurahan di kecamatan Mandau, kabupaten Bengkalis, provinsi Riau. Namun Sekilas ada kesan kurang enak mendengar nama desa ini karena kata jamban sama dengan kata Kakus atau tempat buang air.
Dilansir dari Wikipedia.com, menurut sejarah, istilah nama Air Jamban tersebut diambil karena dahulu kala, tempat maupun kampung tersebut merupakan tempat pemandian para bangsawan Melayu.
Untuk Desa Air Jamban tersebut dari sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Harapan Baru (Sebanga), dari Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Desa Petani, dari Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Pematang Dui dan Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Babussalam.
Sementara itu Kependudukan Warga yang berdomisili di Kelurahan air jamban mayoritas merupakan suku pendatang yang terdiri dari berbagai suku daerah yaitu Minang, Jawa, Batak Melayu dan lainnya.
Desa Air Jamban terdapat berbagai macam suku tetapi kehidupan pada Kelurahan air jamban tersebut tetap rukun. Ini terlihat dari kegiatan-kegiatan adat yang dilakukan masing-masing suku sering berjalan dengan lancar.
Misalnya pada saat masyarakat Minang mengadakan acara pernikahan, suku Jawa dan Melayu serta yang lainnya berdatangan dan berpartisipasi untuk menghadiri pernikahan tersebut.
Begitu juga dengan pesta yang dilakukan adat Jawa dan Melayu, mereka terlihat sangat kompak dan membantu satu sama lain.
Dalam pergaulan masyarakatnya Desa Air Jamban sangat menjunjung tinggi norma adat dan agama, dan dalam pergaulan sering mengedepankan norma kesopanan, yang muda selalu menghormati yang lebih tua,
Seperti cara pemanggilan kepada yang lebih tua dengan tidak menyebutkan nama dan dalam penggunaan bahasa mereka sering menyesuaikan dengan masyarakat, dengan tidak menggunakan bahasa daerah ketika berbicara dengan suku lain.
2. Desa Nyamuk
Desa Nyamuk merupakan desa terpencil. Karena letaknya di pulau terluar Indonesia bernama Pulau Bajau di Kecamatan Siantan Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau.
Lokasinya memang sangat jauh dari keramaian. Dan dari kejauhan, pulau itu tampak tak jauh berbeda dengan kampung pesisir lainnya , dengan deretan rumah penduduk di pinggir pantai.
Namun, desa ini terbilang unik karena terletak di antara teluk yang melengkung dengan dua tanjung yang bernama Tanjung Pandak dan Tanjung Karang.
Di lansir dari Melayupedia.com Konon 'Aasal kata Nyamuk' yang menjadi nama desa ini berasal dari kisah pada zaman dahulu.
Di mana, ada sebuah batu berlubang di tengah desa yang menjadi sarang nyamuk.
Suatu ketika, tepat di atas batu tersebut, ada seorang laki-laki yang mengamuk karena melihat istrinya diolok-olok oleh orang. Semenjak itulah, masyarakat setempat mengenal desa itu dengan nama Desa Nyamuk.
Di Desa Nyamuk, keseharian masyarakat sangat sederhana. Sebagian besar dari penduduk yang berjumlah sekitar 500 KK, menempati rumah-rumah kayu.
Sayangnya listrik di Desa Nyamuk belum memadai. Penduduk Desa Nyamuk selama bertahun-tahun hanya mengandalkan listrik, yang dialirkan dari mesin diesel.
Namun, meski dengan segala keterbatasannya, wisata laut di Desa ini masih terbilang perawan. Terbukti dengan biota laut yang sangat cantik dan beragam.
3. Desa Bukit Batu
Desa Bukit Batu termasuk daerah pesisir, karena letaknya dekat dengan Selat Bengkalis. Desa ini merupakan desa yang usianya sudah amat tua, karena telah ada sejak masa zaman Kerajaan Siak Sri Indrapura.
Dilansir dari Respository UIN Suska Raij Secara legenda, desa ini berasal dari nama "bukit yang berbatu-batu", yang konon katanya bukit ini keberadaannya ghaib, dan hanya bisa ditemukan oleh orangorang yang "sesat" (kehilangan arah dan tak tahu posisi) dalam hutan.
Konon menurut cerita, bukit ini memang pernah ditemukan oleh orang-orang yang sedang sesat di hutan dan kemudian ghaib (hilang) kembali dari pandangan mata manusia. Namun, tidak ada masyarakat yang menemukannya, jika sengaja dicari. Pada masa lalu, di desa ini sudah terdapat kantor pos dan juga sekolah khusus milik orang China. Dengan alasan inilah, kecamatan di daerah ini Ldiberi nama Kecamatan Bukit Batu dengan Ibu Kotanya Sungai Pakning.
Desa Bukit Batu adalah salah satu desa yang berada diwilayah kecamatan Bukit Batu. Desa Bukit Batu memiliki luas wilayah kurang lebih 16.200 Km2 yang terdiri dari jumlah 3 Rukun Warga (RW) dan 6 Rukun Tetangga (RT).
Desa Bukit Batu memiliki batas wilayah seperti Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sukajadi, Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Buruk Bakul, Sebelah Barat berbatasan dengan hutan dan Sebelah Timur berbatasan dengan pantai.
Menurut cerita dari sejumlah tokoh adat disana para sesepuh dan masyarakat yang menetap di bukit batu tersebut dahulunya Desa Bukit Batu hanya didiami oleh minoritas masyarakat Melayu yang menetap di daerah-daerah kawasan pesisir pantai dan sepanjang aliran sungai Bukit Batu, yang sekarang lokasinya berada dalam kawasan Dusun Bukit Batu Laut.
Yang mana pada umumnya, masyarakat Desa Bukit Batu di kala itu berprofesi sebagai nelayan bagi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan ada juga sebagian kecil dari mereka yang berprofesi sebagai petani, seperti memotong karet, berkebun dan lain sebagainya. (cr7)