Sering Ngetwit Kritik Pemerintah Arab Saudi, Kakek 72 Tahun Ditangkap Polisi
SABANGMERAUKE NEWS - Amerika Serikat mengkonfirmasi hukuman penjara yang dijatuhkan Arab Saudi terhadap warganya akibat cuitan berisikan kritik di Twitter pada Selasa (18/10/2022).
Washington sedang berusaha menyelesaikan kasus yang menimpa Saad Ibrahim Almadi. Pihaknya telah mengangkat permasalahan Almadi sejak Desember 2021. AS kembali melangsungkan pembicaraan terkait dengan otoritas Arab Saudi pada Senin (17/10/2022).
"Kami secara konsisten dan intensif menyampaikan keprihatinan kami mengenai kasus ini di tingkat senior pemerintah Saudi, baik melalui saluran di Riyadh dan Washington," jelas juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Vedant Patel, dikutip dari AFP, Rabu (19/10/2022).
"Melakukan kebebasan berekspresi tidak boleh dikriminalisasi," sambung dia.
Almadi adalah seorang warga negara AS keturunan Arab Saudi. Pria berusia berusia 72 tahun itu bertempat tinggal di Negara Bagian Florida, AS.
Selama berada di AS, dia kerap melayangkan kritik terhadap rezim Arab Saudi melalui akun pribadinya di Twitter.
Almadi ditahan otoritas di bandara ketika mengunjungi keluarganya di Riyadh pada November. Manajer proyek itu ditangkap akibat 14 cuitannya dalam tujuh tahun terakhir. Salah satunya membahas jurnalis asal Arab Saudi yang bekerja di media AS, Jamal Khashoggi.
Khashoggi dibunuh di konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Agen dari Arab Saudi membantai dan memutilasi Khashoggi.
Cuitan-cuitan Almadi lainnya mengkritik kebijakan pemerintah dan korupsi dalam sistem Arab Saudi.
"Dia memiliki apa yang saya sebut opini ringan tentang pemerintah," terang putra Almadi, Ibrahim, dikutip dari The Washington Post.
Almadi dijatuhi hukuman 16 tahun penjara dan larangan perjalanan 16 tahun pada 3 Oktober. Jika menjalani seluruh hukumannya, maka dia baru akan meninggalkan penjara pada usia 87 tahun.
Almadi bahkan harus menanti usia 104 tahun sebelum bisa kembali ke AS.
Almadi didakwa menyembunyikan ideologi teroris, mendukung dan mendanai terorisme, serta mencoba mengacaukan Kerajaan Arab Saudi. Dia juga didakwa tidak melaporkan tindak terorisme sehubungan dengan cuitan anaknya di akun berbeda.
Kemlu AS menerangkan, perwakilannya tidak menghadiri sidang Almadi di Arab Saudi. Pasalnya, Arab Saudi memajukan tanggal persidangan tersebut. AS juga tidak mengungkap rincian seputar hukuman yang dijatuhkan terhadap Almadi.
"Kami tidak mendengar kabar dari pemerintah Saudi sampai setelah tanggal 3 Oktober," kata Patel.