3 Sastrawan dan Budayawan Riau yang Karyanya Diakui Dunia
SABANGMERAUKE NEWS , Pekanbaru - Riau tidak hanya dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya, tapi lebih dari itu. Menyebut nama Riau, pasti langsung terngiang sastrawan dan budayawan Riau yang namanya melejit lewat karyanya.
Riau mampu melahirkan banyak sastrawan dan budayawan, tiga diantaranya memiliki karya mampu menembus 'pasar' Internasional.
Masyarakat Riau pasti udah familiar dengan ketiga nama sastrawan dan budayawan ini, bukan?
Meski kamu sudah mengenalnya, SabangMerauke News akan kembali mengulas lebih dalam terkait tiga sosok ini dilansir dari Wikipedia
1. Soeman Hs
Soeman Hs atau Soeman Hasiboean lahir di Bengkalis, 4 April 1904. Taukan kamu jika Soeman Hs merupakan salah satu yang mempelopori penulisan cerita pendek di Indonesia?
Selain itu beliau juga pernah menerbitkan novel pertamanya pada 1929 dengan judul Kasih Tak terlarai. Dalam jangka waktu 12 tahun beliau berhasil menerbitkan lima novel, satu kumpulan cerita pendek, tiga puluh lima cerita pendek serta Puisi.
Soeman Hs wafat pada tanggal 8 mei 1999, pada usia 95 tahun.
2. Sutardji Calzoum Bachri
Penyair dan Penulis yang satu ini cukup terkenal dikalangan anak muda saat ini . Salah satu puisi nya yang terkenal adalah ya g berjudul 'Tapi'.
Beliau lahir di Indragiri Hulu, 24 Juni 1941.Pria yang dijuluki Presiden Penyair Indonesia ini telah menorehkan banyak karya nya, bahkan beberapa karyanya ada yang sudah di terjemahkan dalam bahasa Inggris dan Rusia.
Diantaranya adalah sajaknya telah diterjemahkan Harry Aveling ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan dalam antologi Arjuna in Meditation (Kolkata, India, 1976), Writing from the World (Amerika Serikat), Westerly Review (Australia).
Dan 4 sajak karya nya yang di terbitkan dalam bahasa Rusia adalah Shang Hai, Solitude, Batu, dan Tanah Air Mata diterjemahkan ke bahasa Rusia dan dimuat dalam buku Mencari Mimpi. Puisi Modern Indonesia dalam Terjemahan Victor Pogadaev yang diterbitkan di Moskow pada tahun 2016.
Selain karyanya yang mendunia Sutardji juga mendapatkan berbagai penghargaan baik dalam maupun luar negri, diantaranya adalah The S.E.A. Write Award (1979) dari Kerajaan Thailand, Anugerah Seni Pemerintah Republik Indonesia (1993) dan masih banyak lagi.
3.Tenas Effendy
Tengku Nasyaruddin Effendy lahir di Pelalawan, 9 November 1936. Beliau merupakan seorang Sastrawan terkemuka yang berasal dari Riau.
Sastrawan dan budayawan yang satu ini merupakan salah satu yang sangat peduli akan perkembangan dan kemajuan budaya melayu.
Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Adat Melayu Riau pada 2000-2005 ini telah baya melahirkan 19 karya-karya terbaik, diantaranya adalah Lancang Kuning dalam Mitos Melayu Riau (1970) dan Tak Melayu Hilang di Bumi(1980).
Tengku Nasyaruddin Effendy wafat di Pekanbaru, 28 Februari 2015 pada usia 78 tahun.
Dari ketiga sastrawan dan budayawan tersebut, mana kah yang karyanya sudah pernah kamu baca? (cr8)