Inilah 7 Negara di Dunia yang Warganya Paling Banyak Jadi Gelandangan, Indonesia Urutan ke Berapa?
SABANGMERAUKE NEWS - Kemiskinan, salah urus negara dan konflik sosial telah menyebabkan ratusan juta manusia di bumi hidup menggelandang tanpa memiliki tempat hunian. Mereka menghabiskan waktunya di luar dan pinggiran jalan serta kaki lima pertokoan.
Para gelandangan tersebut turut membawa anak-anak mereka hidup tanpa perlindungan dan ketidakpastian. Pada sisi lain, negaranya tak mampu mengurus warga miskin hingga tak berdaya mengangkat kehidupan sosial mereka.
Potret kemiskinan ini tersebar di sejumlah benua. Antara lain Afrika, Asia dan Amerika. Berikut daftar 7 negara dengan jumlah gelandangan terbesar di dunia merujuk laman World Population Review:
1. Nigeria
Di posisi pertama adalah Nigeria. Padahal, negara terpadat di Afrika ini kabarnya menjadi salah satu negara terkaya di benua Afrika berdasarkan nilai PDB negara tersebut.
Akan tetapi di balik predikatnya itu, Nigeria memiliki masalah dalam hal kesejahteraan masyarakatnya. Ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah tunawisma atau gelandangan di Nigeria.
Berdasarkan data World Population Review, diperkirakan terdapat sekitar 24,4 juta gelandangan yang tinggal di Nigeria. Jumlah tersebut setara dengan 13 persen dari dari total penduduknya.
Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya tingkat gelandangan di negara ini yaitu konflik regional dan penggusuran paksa.
2. Pakistan
Negara dengan mayoritas agama Islam ini memiliki jumlah gelandangan terbanyak kedua di dunia setelah Nigeria. Dari jumlah populasi yang mencapai 220 juta jiwa, diperkirakan terdapat sekitar 20 juta gelandangan yang tinggal di Pakistan.
Sebagian besar gelandangan di negara Pakistan berada di kota besar seperti Karachi. Mereka tinggal dan hidup di jalanan.
Tingginya tingkat gelandangan di negara ini disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari kemiskinan hingga bencana alam seperti banjir dan gempa bumi yang berdampak pada hilangnya tempat tinggal mereka.
3. Mesir
Masih di wilayah Afrika, Mesir menempati urutan ketiga dengan jumlah tunawisma sekitar 12 juta jiwa atau setara dengan 11 persen dari total penduduk.
Tingginya angka tunawisma lantaran Mesir menampung menjadi tempat tujuan para pengungsi dan pencari suaka dari negara lain, seperti Suriah, Sudan, Eritrea, hingga Somalia, mengutip UNHCR.
Selain itu, tunawisma di negara Mesir banyak di antaranya adalah anak-anak. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Sosial dan Kriminologi Nasional Mesir, diperkirakan ada 3 juta anak tunawisma di Mesir pada 2011.
Faktor yang menyebabkan tingginya angka tunawisma anak tersebut antara lain kemiskinan, pengangguran, kehancuran keluarga, pelecehan dan penelantaran anak.
4. Suriah
Negara Suriah menduduki peringkat keempat sebagai negara dengan gelandangan terbanyak di dunia. World Population Review memperkirakan terdapat sekitar 6,5 juta jiwa tunawisma tinggal di Suriah.
Mengutip laman Borgenpoject.org, salah satu penyebabnya adalah banyak pengungsi yang terpaksa meninggalkan rumah akibat perang yang terjadi dan mengalami kemiskinan.
Untuk mengatasi masalah ini, Komisaris Tinggi Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) bekerja sama dengan 15 organisasi pemerintah dan non-pemerintah.
Pada 2018, UNHCR memberikan bantuan tempat tinggal kepada sekitar 456.986 warga Suriah yang membantu untuk mengurangi jumlah tunawisma di negara tersebut.
5. Demokratik Republik Kongo
Demokratik Republik Kongo (DRC) adalah sebuah negara yang terletak di jantung Afrika. Negara ini hidup dalam konflik yang berkepanjangan dan hal tersebut menjadi salah satu pemicu dari banyaknya tunawisma.
Tercatat sekitar 5,3 juta tunawisma hidup di negara Demokratik Republik Kongo. Sebagian besar tunawisma DRC adalah pengungsi dari negara lain. Beberapa diantaranya berasal dari negara Burundi, Rwanda, dan Republik Afrika Tengah.
Mereka memilih mengungsi dan melarikan diri dari negara mereka akibat bencana, kekerasan oleh kelompok bersenjata atau ketidakstabilan di negara asal mereka sendiri.
6. Bangladesh
Selanjutnya Bangladesh, negara kecil yang padat penduduk ini menampung sekitar 5 juta tunawisma dari jumlah total penduduknya yang sekitar 171 juta jiwa. Tunawisma di Bangladesh sebagian besar terkonsentrasi di ibu kota Dhaka yang tinggal dan hidup di daerah kumuh pinggiran kota.
Kemiskinan dan tunawisma adalah dua hal yang saling berkaitan di negara ini. Kurangnya pendidikan, kemiskinan, hingga kesehatan mental adalah faktor yang mendasari tingginya populasi tunawisma di Bangladesh.
Namun di balik kepahitan itu, upaya pemerintah dalam memerangi masalah tersebut cukup membuahkan hasil. Misalnya di bawah Proyek Ashrayan-2 Liga Awami Bangladesh yang telah merehabilitasi 297.886 keluarga untuk membantu mereka menjadi mandiri secara ekonomi.
7. Colombia
Hidup di benua Amerika Selatan tidak menjadikan Kolombia terbebas dari masalah kemiskinan. Dari total penduduknya yang sekitar 50 juta jiwa, terdapat sekitar 4,9 juta tunawisma hidup di Kolombia.
Konflik internal yang terjadi adalah salah satu pemicu dari menjamurnya tunawisma di Kolombia. Hal ini menyebabkan banyak orang bermigrasi ke daerah kumuh perkotaan, tempat tunawisma merajalela.
Untuk mengurangi tingginya angka tunawisma di Kolombia, pemerintah telah bekerja sama dengan beberapa organisasi kemanusiaan dengan memberikan pendidikan dan keterampilan teknis untuk membekali mereka.
Indonesia beruntung tak masuk dalam daftar negara yang jumlah penduduknya menjadi gelandangan. Itu artinya, tingkat ekonomi negara kita masih cukup baik. (*)