3 Cerita Mistis yang Tersimpan di Sungai Siak, Mulai Buaya Putih Hingga Kemunculan Naga
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Nama Sungai Siak pasti sangat familiar bagi masyarakat Provinsi Riau, warga Siak dan Pekanbaru khususnya. Sungai Siak sendiri merupakan sungai terdalam di Indonesia. Kedalamannya dahulu mencapai 30 meter, namun akibat pendangkalan, kini tinggal sekitar 18 meter.
Dulunya, sungai ini dapat dilalui oleh kapal-kapal besar seperti kapal tanker dan kapal peti kemas. Pada sehiliran sungai ini terdapat banyak pabrik di antaranya pabrik kelapa sawit, pabrik pengolahan kayu dan juga pabrik kertas. Beberapa jembatan besar dibangun untuk melintasi sungai ini, di antaranya Jembatan Siak I, Jembatan Siak II, Jembatan Siak III, dan Jembatan Siak IV yang sejak tahun 2011 dan pada tahun 2019 telah di resmikan.
Raja-raja Kerajaan Siak Sri Indrapura juga menjadikan Sungai Siak untuk memperluas kekuasaan hingga sampai ke Selat Malaka.
Terlepas dari itu, dilansir dari viva.co.id, sungai yang memiliki jembatan nan indah ini menyimpan cerita mistis. Dibalik tenangnya arus di permukaan, ada cerita yang terkandung di dalamnya.
1. Hewan Misterius dari Dasar Sungai Siak
Berdasarkan cerita yang beredar di kalangan masyarakat, pernah ada gajah putih yang keluar dari dasar Sungai Siak. Tidak hanya itu, ikan duyung dan seekor hewan seperti naga juga pernah dikabarkan muncul ke permukaan dan akhirnya menghilang.
Sebagian warga percaya bahwa hewan-hewan misterius itu adalah perwujudan dari makhluk halus yang mendiami Sungai Siak.
2. Sepasang Buaya Putih
Tidak hanya hewan yang keluar dari dasar Sungai Siak, masyarakat setempat juga kerap kali melihat sepasang buaya putih yang mendiami sungai tersebut. Menurut cerita turun-temurun dari warga, buaya putih ini selalu memperlihatkan diri sebagai pertanda akan terjadinya sesuatu yang besar.
Sebagian warga percaya, sosok raja melayu dan sepasang buaya putih itu punya keterkaitan satu sama lain. Namun, cerita tetaplah cerita karena hingga kini belum ada dokumentasi terkait penampakannya.
Sementara itu, dilansir dari website liputan6, salah seorang warga setempat, Vera mengatakan, pinggiran Sungai Siak juga dididami sepasang buaya putih besar. Cerita turun-temurun, buaya putih itu selalu memperlihatkan diri sebagai pertanda akan terjadinya sesuatu yang besar.
"Sewaktu masih kecil, magrib itu dilarang mandi oleh orang tua. Katanya buaya putih sering keluar," ucap Vera.
Terakhir pada 2018 lalu, di mana ada dua buaya muncul ke permukaan. Lokasinya tak jauh dari jembatan tapi warnanya tidak putih.
3. Sosok Raja
Konon, sosok raja ini masih mendiami sebuah rumah di pinggir Sungai Siak, tepatnya di bawah jembatan Siak III. Rumah ini sampai sekarang masih terawat karena dijadikan cagar budaya oleh pemerintah setempat. Rumah Tuan Kadi namanya. Dibangun sebelum tahun 1895, bangunan berarsitektur Melayu itu menjadi tempat singgah raja-raja Kerajaan Siak sebelum meneruskan perjalanan.
tidak ada yang berani mendiami rumah itu, bahkan penjaga yang diberikan kepercayaan untuk membuka jendela di sana setiap harinya. Sosok raja ini disebut pernah menampakkan diri kepada pekerja dengan berpenampilan layaknya raja-raja melayu zaman dahulu.
Dilansir dari liputan6, konon, sosok raja ini masih mendiami sebuah rumah di pinggir Sungai Siak, tepatnya di bawah jembatan Siak III. Rumah ini sampai sekarang masih terawat karena dijadikan cagar budaya oleh pemerintah setempat.
Rumah Tuan Kadi namanya. Dibangun sebelum tahun 1895, bangunan berarsitektur Melayu itu menjadi tempat singgah raja-raja Kerajaan Siak sebelum meneruskan perjalanan.
Penuturan warga sekitar, tidak ada yang berani mendiami rumah itu, bahkan penjaga yang diberikan kepercayaan untuk membuka jendela di sana setiap harinya. Sosok raja ini disebut pernah menampakkan diri kepada pekerja pemugaran rumah itu berpenampilan raja-raja melayu.
"Dulu kata pekerja, ada yang mengintip dari jendelanya. Sosok tinggi dan besar, warga di sini percaya itu raja yang pernah singgah di sana," ucap Vera, yang rumahnya hanya beberapa meter dari sana, Rabu 23 Januari 2019.
Vera menyebut rumah orang tuanya hanya beberapa meter dari Rumah Tuan Kadi. Karena ada perluasan halaman rumah serta pembangunan tanah, terjadilah penggusuran.
Dulu, sempat ada orang memberanikan diri tinggal tapi tidak lama. Kejadian aneh sering terjadi, penghuninya sering berpindah tempat secara tak sadar.
"Kadang dipindah ke tangga, kadang di dapur, siapa yang kuat tinggal karena kejadiannya setiap malam. Selain itu, karung beras sering berpindah-pindah, dari dapur kadang sampai ke tangga," terang Vera.
Vera juga menyebut pinggiran Sungai Siak juga dididami sepasang buaya putih besar. Cerita turun-temurun, buaya putih itu selalu memperlihatkan diri sebagai pertanda akan terjadinya sesuatu yang besar.
"Sewaktu masih kecil, magrib itu dilarang mandi oleh orang tua. Katanya buaya putih sering keluar," ucap Vera.
Terakhir pada 2018 lalu, di mana ada dua buaya muncul ke permukaan. Lokasinya tak jauh dari jembatan tapi warnanya tidak putih.
Sebagian warga percaya, sosok raja dan sepasang buaya putih itu punya hubungan dan bertugas menjaga Sungai Siak. Namun, cerita tetaplah cerita karena hingga kini belum ada dokumentasi terkait penampakannya. (cr9)