3 Fakta Mengejutkan Pembunuhan Pasutri di Palangkaraya
SABANGMERAUKE NEWS - Pasangan suami istri berinisial AY (46) atau YA dan FT (45) dibunuh di rumahnya secara sadis oleh pelaku F (26) di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Korban AY dan FT tewas setelah dibacok membabi buta oleh pelaku.
Pasutri tersebut ditemukan tewas di kediamannya, Jalan Cempaka, Kelurahan Langkai pada Jumat malam (23/9/2022) lalu sekitar pukul 23.00 Wita. Saat kejadian putri korban MY (17) tidak berada di lokasi karena bermain di luar rumah.
Kronologi Kejadian
Sebelum melakukan aksinya, pelaku F diketahui sebelumnya menenggak minuman keras (miras) oplosan. Hal itu dilakukannya agar muncul keberanian saat menghabisi nyawa koran.
Setelah tiba di depan rumah korban, F memarkir sepeda motornya lalu berjalan masuk ke rumah korban lewat pintu belakang. F kemudian masuk ke dapur dan membuka seluruh pakaiannya untuk menghilangkan jejak.
Setelah masuk, F terlebih dahulu masuk kedalam kamar AY. Disitu pelaku membacok korban menggunakan parang yang sudah di bawah dari rumah. AY saat itu dibacok pelaku sebanyak 8 kali.
Motif Pembunuhan
Kapolresta Palangka Raya, Kombes Budi Santosa mengatakan, menurut pengakuan pelaku, dia menghabisi nyawa Pasutri itu karena menaruh dendam lama.
Sebab, korban menjanjikan pekerjaan namun tak kunjung direalisasikan. Tidak hanya itu, korban juga kerap membully dan menggadai handphone pelaku.
Pelaku F mengaku tega menghabisi pasutri ini karena dendam sering diejek negro atau berkulit hitam dan merasa dibohongi korban soal pekerjaan.
Ditangkap di Rumahnya
F ditangkap polisi setelah melakukan penyelidikan selama 15 hari.
Penangkapan dilakukan setelah mendapatkan keterangan saksi-saksi dan informasi yang mengarah ke pelaku. Sehingga kemudian petugas bergerak melakukan penangkapan.
F selama 15 hari usai melakukan pembunuhan memilih mengurung diri di rumahnya. Pelaku tidak pernah keluar meninggalkan rumahnya.
Kemudian saat dilakukan penangkapan, pelaku awalnya tidak mengakui perbuatannya. Hanya saja saat diinterogasi, ada pernyataan pelaku yang membuat polisi curiga.
"Saat didatangi dan ditanya pelaku sempat berkata, apa ini, 'parang tidak sama saya', dari situ meyakinkan kita," kata Kombes Budi Santoso, Kapolresta Palangkaraya. (R-5)