Anies Capres NasDem, PDIP Ibaratkan Bendera Biru Belanda Dirobek di Hotel Yamato: Sepertinya Pingin Jokowi Cepet Aja!
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Keputusan Partai NasDem mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden di pilpres 2024 direspon serius oleh PDI Perjuangan. Partai paling berkuasa sejak 2014 lalu ini menyebut keputusan NasDem terburu-buru.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyinggung deklarasi Anies Baswedan oleh NasDem dengan mengibaratkan peristiwa heroik di Hotel Yamato.
Peristiwa sejarah yang terjadi pada 19 September 1945 silam tersebut berupa insiden perobekan bendera Belanda yang berwarna kombinasi merah, putih dan biru. Saat itu, sejumlah pejuang Indonesia naik ke atas Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit) untuk merobek kain bendera Belanda pada bagian yang berwarna biru. Hingga akhirnya menyisakan sobekan bendera berwarna Merah Putih yang merupakan warna bendera Indonesia.
Hasto mengandaikan sikap politik NasDem mengusung Anies Baswedan seperti insiden Hotel Yamato tersebut. Bisa jadi, warna biru yang dimaksud Hasto menyasar ke Partai NasDem yang memang identik dengan khas warna biru
"Itu di Hotel Yamato, di mana para pejuang kita kan ada bendera Belanda, birunya dilepas. Dan ternyata birunya juga terlepas kan dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang karena punya calon presiden sendiri," kata Hasto, dalam konferensi pers di DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Minggu (9/10/2022).
Menurut Hasto, NasDem kini sudah berbeda sikap dan mempunyai capres sendiri pada pemilu 2024.
Tak hanya itu, Hasto menilai pergerakan NasDem yang terkesan terburu-buru dalam mendeklarasikan sosok capres. Terkesan agar Presiden Joko Widodo segera lengser dari jabatannya.
"Sepertinya mereka mau deklarasi kan pingin Pak Jokowi cepet cepet saja. Kan gitu," kata Hasto lagi.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo menghargai keputusan NasDem yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres pada Pilpres 2024.
“(Jokowi mengatakan), ‘Baik, bagus, saya menghargai itu’. Saya pikir ini lebih dari cukup,” kata Surya Paloh saat mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres di NasDem Tower, Senin (3/10/2022) lalu.
Paloh mengklaim komunikasinya dengan Jokowi selama ini berjalan intens saat mereka bertemu sekitar 10 hari lalu sebelum deklarasi NasDem mengusung Anies.
"Saya ingin menegaskan kembali komunikasi dengan Pak Jokowi berjalan secara intens, pertemuan saya terakhir mungkin baru lebih 10 hari yang lalu,” imbuhnya. (*)