Durian Runtuh! Perusahaan Salah Kirim Gaji Rp 2,7 Miliar, Pegawai Ini Langsung Mundur Kerja dan Menghilang
SABANGMERAUKE NEWS - Ini peringatan penting bagi karyawan perusahaan khususnya yang bertugas mengirim gaji ke rekening karyawan. Silap sedikit, perusahaan bisa goyang dan gulung tikar.
Hal inilah yang terjadi pada sebuah perusahaan daging potong terbesar di Chile, Consorcio Industrial de Alimentos (CIAL). Pegawai perusahaan tersebut melakukan kesalahan fatal dengan mengirim gaji kepada seorang pegawainya. Gaji yang ditransfer justru besarnya ratusan kali lipat lebih banyak dari yang biasanya dikirim tiap bulan.
Alhasil, pegawai yang menerima transferan gaji itu pun langsung menghilang dan tak pernah kembali lagi bekerja ke perusahaan.
Melansir dari Fortune pada Rabu (8/10/2022), pekerja yang ketiban rejeki 'durian runtuh' itu menerima pembayaran gaji di tanggal 30 Mei 2022 lalu dari Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan.
Besaran gaji normal harusnya sebesar 500.000 chile peso (Rp 8,17 juta). Namun, pegawai di Departemen SDM PT CIAL justru mengirimkan sang pegawai uang sejumlah 165.398.851 chile peso atau setara dengan Rp 2,7 miliar (kurs Rp 2,703,973,495.92). Angka tersebut mencapai lebih dari 300 kali lipat gaji yang seharusnya ia dapatkan.
Menurut laporan sebuah surat kabar di Santiago Chili, Diario Financiero, setelah mendapatkan rezeki nomplok itu, pegawai tersebut kabur dan tidak lama setelahnya mengajukan pengunduran diri ke perusahaan.
Pada awalnya, pegawai itu sempat menyampaikan kelebihan uang tersebut kepada wakil manajer. Pegawai tersebut kebingungan karena gaji yang ia terima jauh melebihi yang seharusnya ia dapat.
Benar saja, perusahaan mendapati bahwa benar terjadi kesalahan yang tidak disengaja mengenai kelebihan pengiriman uang itu.
Perusahaan kemudian menyuruhnya pergi ke bank untuk mengembalikan sisa uang tersebut. Dia pun berjanji akan pergi ke sana di keesokan harinya. Namun nyatanya pengembalian uang tersebut tidak pernah terjadi.
Pihak perusahaan pun terus mencoba menghubunginya lewat panggilan dan pesan WhatsApp. Pegawai itu sempat memberikan respon dan mengaku bangun terlambat. Dia pun berjanji akan segera pergi ke bank.
Namun nahas, beberapa hari kemudian tepatnya pada tanggal 2 Juni, perusahaan mendapat pesan dari pengacara yang mewakili pria itu dan menyampaikan surat pengunduran dirinya. Sejak itu, tidak ada seorang pun di perusahaan yang mendengar kabar dari pekerja tersebut.
Perusahaan akhirnya mengajukan pengaduan yang menuntut pekerja itu dengan penyelewengan dana. Hal ini dilakukan dengan harapan pihak perusahaan mendapatkan kembali sebagian uang yang hilang. (*)