Begini Sejarah dan 7 Hikmah dari Peringatan Maulid Nabi Muhammad
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Peringatan Maulid Nabi adalah salah satu hari penting umat Islam untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Maulid Nabi 2022 diperingati pada tanggal 8 Oktober 2022.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sejarah Maulid Nabi yakni peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW, simak informasinya berikut ini.
Sejarah Maulid Nabi
Maulid Nabi adalah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Dikutip dari buku 'Sirah Nabawiyah' karya Prof. Dr. Muh. Rawwas Qol'ahji, Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabi'ul Awal tahun Gajah. Sebagai catatan, kala itu masih belum ditentukan penanggalan Hijriah.
Perayaan Maulid Nabi ini merupakan wujud dan ekspresi kegembiraan dan penghormatan atas kelahiran Baginda Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam. Kaum muslim biasanya memperingati Maulid Nabi dengan membaca sholawat, kitab Maulid, memberi makan fakir miskin dan berziarah ke makam Nabi di Madinah.
Sejarah perayaan Maulid Nabi dapat kita ketahui dari beberapa referensi di antaranya keterangan Al-Maqrizy dalam kitabnya "Al-Khathat" yang menyebutkan perayaan Maulid dimulai ketika zaman Daulah Fatimiyah syiah di Mesir (berkuasa sekitar abad 4 H).
Namun, ahlus sunnah waljamaah tidak sependapat dengan hal ini. Sumber lain menyebutkan, Maulid dikembangkan oleh Abul Abbas Al-Azafi. Para ahli sejarah seperti Ibn Khallikan, Sibth Ibn Al-Jauzi, Ibn Kathir, Al-Hafizh Al-Sakhawi, Al-Hafizh Al-Suyuthi sepakat menyatakan bahwa orang yang pertama kali mengadakan peringatan Maulid adalah Sultan Al-Muzhaffar.
Namun, pihak lain mengatakan bahwa Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi adalah orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi. Shalahuddin kala itu menggelar perayaan Maulid dengan tujuan membangkitkan semangat umat Islam untuk kembali berjihad membela Islam pada masa Perang Salib.
Ahmad bin 'Abdul Halim Al-Haroni rahimahullah mengatakan:
صَلَاحِ الدِّينِ الَّذِي فَتَحَ مِصْرَ ؛ فَأَزَالَ عَنْهَا دَعْوَةَ العبيديين مِنْ الْقَرَامِطَةِ الْبَاطِنِيَّةِ وَأَظْهَرَ فِيهَا شَرَائِعَ الْإِسْلَامِ
"Shalahuddin-lah yang menaklukkan Mesir. Dia menghapus dakwah 'Ubaidiyyun yang menganut aliran Qoromithoh Bathiniyyah (aliran yang jelas sesatnya). Shalahuddin-lah yang menghidupkan syariat Islam di kala itu." (Majmu' Al Fatawa, 35/138)
Dalam perkataan lainnya, beliau mengatakan:
فَتَحَهَا مُلُوكُ السُّنَّة مِثْلُ صَلَاحِ الدِّينِ وَظَهَرَتْ فِيهَا كَلِمَةُ السُّنَّةِ الْمُخَالِفَةُ لِلرَّافِضَةِ ثُمَّ صَارَ الْعِلْمُ وَالسُّنَّةُ يَكْثُرُ بِهَا وَيَظْهَرُ
"Negeri Mesir kemudian ditaklukkan oleh raja yang berpegang teguh dengan Sunnah yaitu Shalahuddin. Dia yang menampakkan ajaran Nabi yang shahih di kala itu, berseberangan dengan ajaran Rafidhah (Syi'ah). Pada masa dia, akhirnya ilmu dan ajaran Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semakin terbesar luas." (Majmu' Al-Fatawa, 3/281)
Ada banyak hikmah Maulid Nabi yang bisa dipetik oleh umat muslim. Selain itu, hikmah baik tersebut dapat diterapkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Untuk mengetahui apa saja hikmah dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, berikut penjelasannya merangkum dari berbagai sumber.
1. Peringatan Hari Lahir Nabi Muhammad
12 Rabiul Awal pada Tahun Gajah merupakan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah sosok penuh teladan yang dipilih Allah SWT sebagai rahmat bagi alam semesta.
Seperti dikutip dari Jalaluddin As-Suyuthi dalam Husnul Maqshid fi Amalil Maulid, Allah SWT memang ingin memuliakan Nabi Muhammad SAW di tanggal dan waktu kelahirannya.
Hal itu karena jika Nabi dilahirkan pada waktu mulia yang sudah ada, orang-orang akan mengira bahwa kemuliaan Nabi Muhammad SAW memang berdasarkan bulan mulia tersebut.
2. Perbanyak Salawat
Maulid Nabi tentunya menjadi momentum untuk mengirimkan selawat kepada Nabi Muhammad SAW. Hikmahnya, umat Islam jadi terdorong mengamalkan banyak selawat dalam kehidupan sehari-hari dengan harapan mendapat syafaat Nabi.
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya," firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 56.
3. Meningkatkan Rasa Syukur
Masih mengutip dari Jalaluddin As-Suyuthi dalam Husnul Maqshid fi Amalil Maulid, hikmah Maulid Nabi pada Senin, 12 Rabiul Awal tahun Gajah mempunyai banyak kebaikan. Salah satunya saat Allah SWT menciptakan berbagai macam bentuk pepohonan, tepatnya pada Senin.
Dengan begitu, hari tersebut mengingatkan kita untuk bersyukur kepada sang Maha Pencipta, yang telah menyediakan rezeki sebagai asupan menyenangkan bagi hati manusia.
4. Hari Mulia Penuh Kegembiraan
Maulid Nabi artinya merayakan dengan gembira pada kehadiran sosok yang mulia dan sempurna yaitu Rasulullah SAW.
Selain itu, peringatan Maulid Nabi juga berarti merayakan kehadiran sosok suri teladan umat Islam. Sebagaimana hal itu tertulis dalam arti surat Al-Ahzab ayat 21.
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah," (Al-Ahzab ayat 21).
5. Bukti Cinta pada Rasul
Hikmah Maulid Nabi termasuk momentum dalam meneguhkan kembali rasa cinta kepadanya, serta mengikuti semua ajarannya.
Mencintai Nabi Muhammad SAW sama halnya seperti kita mencintai Allah SWT. Hal itu telah dijelaskan dalam arti surat Ali Imran ayat 31.
Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
6. Mengamalkan Sifat Terpuji Nabi Muhammad
Perlu diingat, merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan semata-mata seremonial. Peringatan ini tidak memiliki aturan khusus selain memperbanyak amal kebaikan.
Memperingati Maulid Nabi sama halnya dengan mengingat kembali dan mengamalkan sifat-sifat terpuji dari Rasul.
Contohnya seperti perbanyak mendekatkan diri kepada Allah, tidak melakukan hal-hal tercela, berani bersikap jujur, adil, penyayang, serta tidak angkuh.
7. Meneruskan Perjuangan Nabi Muhammad
Mengamalkan ajaran yang ada dalam Alquran bisa menjadi panduan untuk menyempurnakan keislaman.
Pasalnya, misi Nabi Muhammad SAW adalah mengikuti semua ajaran Alquran dan sunah untuk diterapkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, hikmah Maulid Nabi disini mengajak kita sebagai umatnya supaya meneruskan perjuangan Nabi, sekaligus menambah rasa keimanan pada Allah SWT. (cr-8)