Seram! 4 Cerita Mistis di Riau yang Masih Terus Diperbincangkan Hingga Kini
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Cerita-cerita mistis yang tersiar dari mulut ke mulut, terkadang menjadi sebuah kisah yang menarik kemudian dipercaya oleh masyarakat setempat.
Kisah-kisah mistis atau urban legend yang biasanya tersohor bahkan ada yang sampai diangkat kemudian difilmkan. Contohnya yang baru-baru ini adalah kisah KKN Desa Penari yang ditonton jutaan orang di bioskop.
Cerita yang berawal dari cuitan Twitter berubah menjadi sebuah cerita yang apik dan bahkan sangat dipercaya. Tidak sedikit pula yang meragukan keaslian cerita tersebut.
Di Riau, ternyata menyimpan kisah dan cerita mistis yang masih saja diperbincangkan. Terserah, percaya atau tidak, namun urban legend tersebut setidaknya masih sering diperbicangkan.
Berikut 4 cerita mistis urban legend yang dikenal di Riau:
1. Kisah Penunggu Museum
Museum Sang Nila Utama yang terletak di jalan Jendral Sudirman, Pekanbaru ini turut menyumbangkan kisah mistisnya.
Sempat tersiar kabar bahwa pernah ada buruh bangunan di museum jatuh dari lantai dua. Buruh harian ini tidak bisa diselamatkan karena posisi kepala tiba duluan ke bawah dan pergelangan tangannya patah.
Dan kini arwah buruh itu dipercaya masih bergentayangan. Selain itu juga ada sosok perempuan berambut acak-acakan, jarimau putih hingga sosok tangan terikat ular.
Petugas museum sering merasakan kejanggalan-kejanggalan, akan tetapi tidak dihiraukan karena sudah terbiasa.
2. Raja Bujang
Kalau menyebut ‘Orang Bunian‘ di Indragiri Hilir, Riau, warga sudah maklum. Bangsa lelembut ini cukup fenomenal di sini.
Ada beberapa cerita yang beredar dan dipercaya bahwa ada beberapa titik tempat yang diyakini sebagai tempat para bangsa lelembut ini tinggal.
Salah satu Orang Bunian yang cukup populer, yakni Raja Bujang. Dia adalah seorang niagawan gaib, menjual hasil hutan seperti damar, rotan dan semambu hingga ke luar negeri.
Menurut cerita yang beredar, Raja Bujang dulunya adalah seorang manusia, lalu diambil oleh bangsa lelembut. Nama Raja Bujang bahkan populer di kalangan toke-toke China di Malaysia dan Singapura.
Warga di sepanjang Sungai Gaung, di Inhil, Riau, juga percaya bahwa hutan-hutan di sepanjang sungai itu merupakan tempat Raja Bujang mencari bahan baku untuk usahanya.
Menurut cerita yang beredar, pada malam-malam tertentu kapal Raja Bujang akan masuk menelusuri sungai untuk menangkut barang. Tandanya, ada suara sirine kapal mendengung sekitar jam 01.30-02.00 dini hari, yang diikuti dengan gelombang seperti habis dilintasi sebuah kapal besar yang menghempas ke pantai lumpur di wilayah itu. Namun tak seorangpun pernah melihat kapal itu.
3. Jembatan Tegal Sari
Sebagian orang dari Riau mungkin sudah tidak asing lagi kalau mendengar Jembatan Tegal Sari. Di balik keindahan tempat tersebut juga ada hal-hal yang berbau mistik, salah satu kisah yang menyeramkan adalah sering kuntilanak yang maujud disana.
Yang paling sering kuntilanak itu maujud adalah di dekat perpohonan yang yang berada disebelah jembatan itu. Banyak sekali orang-orang yang menyaksikan kuntilanak itu maujud dan membuat ketakutan.
Ada beberapa orang yang mengaku melihat Kuntilanak terbang dari bawah jembatan ini, Sedang yang lainnya melihat kuntilanak nangkring di atas pohon dekat jembatan itu. Orang bilang wajah kuntilanak itu tidak menyeramkan melainkan sangat cantik dan jelas.
4. Hantu Bambu Hijau
Dikutip dari Blog Demit Narsis, Hantu Bambu Hijau ini muncul pada tahun 60-an, ya begitulah yang diceritakan dari orang yang tahu. Konon menurut legenda, hantu bambu hijau ini akan membuat korban pingsan bila melihatnya secara tidak sengaja.
Pada era 60-an, hantu ini sering muncul di malam bulan purnama dan kehadiran makhluk ini sering mengitari dengan adanya angin dan bau-bauan busuk.
Menurut cerita, keberadaan hantu ini sebenarnya dari arwah korban perkosaan dan dibunuh lalu mayatnya dikubur tepat di bawah bambu. Jadi tidak heran kalau maujudnya seperti bambu.
Terakhir kali hantu bambu ini muncul pada tahun 80-an di daerah Sungai Apit. Disebut saat itu ia muncul di kediaman orang-orang yang lagi pesta hiburan kampung. Tentu dengan kehadiran hantu bambu acaranya jadi berantakan.
Konon, sampai saat ini hantu ini tetap bergentayangan, namun tidak meneror lagi seperti dulu. Mungkin karena dendamnya sudah berangsur hilang.
Dengan kejadian ini kita sebagai manusia haruslah lebih bijak mengambil hikmah dan saling menghormati walau di kalangan dimensi lain. (cr8)