Inilah 6 Tersangka Tragedi Stadion Kanjuruhan, Dirut Liga Indonesia Terjerat
SABANGMERAUKE NEWS, Malang - Sebanyak 6 orang ditetapkan sebagai tersangka kasus kematian massal akibat tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang yang menyebabkan lebih dari 120 orang suporter tewas.
Keenam tersangka terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam insiden kelam sejarah sepakbola dunia tersebut.
Keenamnya yakni Ahmad Hadian Lukit (Direktur Utama PT LIB), AH (Ketua panpel pelaksana pertandingan), SS (security officer), Wahyu (Kabag Ops Polres Malang), H (Brimob Polda Jatim) melakukan perintah penembakan dan BSA (Kasat Samapta Polres Malang).
Pengumuman tersangka disampaikan langsung Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Listyo Sigit Prabowo, Kamis (6/10/2022) malam tadi.
"Tadi pagi sudah gelar meningkatkan status terkait dengan dugaan pasal 359 dan 360 KUHP tentang menyebabkan orang mati atau luka berat karena kealpaan," ucap Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, saat konferensi pers di Mapolresta Malang Kota.
Dirut LIB, Ahmad Hadian Lukit, menurut Kapolri merupakan orang yang bertanggung jawab memastikan setiap stadion memiliki sertifikasi yang layak fungsi. Namun pihak PT LIB diketahui menggunakan hasil verifikasi tahun 2020.
"Namun, pada saat menunjuk stadion LIB, persyaratan layak fungsinya belum dicukupi dan menggunakan hasil verifikasi tahun 2020," ujar Listyo.
Seperti diketahui, sepak bola Indonesia tengah berduka setelah insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022 silam. Ketika itu, terjadi kerusuhan pasca-laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, yang berakhir 2-3 untuk kemenangan Singo Edan (julukan Arema FC).
Para pendukung menyerbu lapangan, dibalas dengan pentungan dan gas air mata dari aparat keamanan. Aremania, suporter Arema FC- pun berhamburan menyelamatkan diri keluar stadion.
Nahas, mereka yang panik akhirnya berdesak-desakkan dan terinjak-injak dalam insiden tersebut. Akibat insiden ini, pemerintah mengonfirmasi 131 orang meninggal dunia. Tragedi ini pun menjadi sorotan dunia. (*)