Bukan dari Ladang Minyak Riau, PHR Tambah Produksi 971 Barel per Hari
SABANGMERAUKE NEWS - SKK Migas dan PT Pertamina (Persero) yakin dapat memenuhi target nasional produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030.
Keyakinan itu berangkat dari tambahan produksi Pertamina EP (PEP) Ramba Field sebanyak 971 barel setara minyak atau barrel oil equivalent per day (BOEPD) pada awal September 2022.
Tambahan ini bersumber dari lima sumur pengeboran yang dikerjakan pada 2022 di Mangunjaya, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan.
General Manager Zona 4 Pertamina EP Agus Amperianto mengatakan, hasil produksi lima sumur PEP Ramba Field yang berada di bawah manajemen Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional 1-Sumatera Zona 4 menyumbang kontribusi sebesar 243 persen dari target semula. Target produksi sebelumnya adalah 400 barel minyak per hari.
Adapun sumur primadona MJ-N16 memproduksikan 301 BOPD dari target 80 BOPD atau 376 persen dari target.
Produksi sumur MJ-N1 adalah sebanyak 202 BOPD, sumur MJ-N2 175 BOPD, sumur MJ-N9 1,08 juta standar kaki kubik per hari/million standard cubic feet per day (MMSCFD) gas atau setara 180 BOEPD; dan sumur MJ-N8 sejumlah 113 BOPD.
Di samping itu, Agus melanjutkan, PEP Ramba Field akan melakukan pengeboran tiga sumur di Mangunjaya hingga akhir 2022, yaitu sumur MJ-N13, MJ-N7, dan MJ-N3.
“Keberhasilan target pengeboran juga tidak terlepas dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang mengedepankan aspek safety dan lindungan lingkungan,” tutur Agus, Kamis (6/10/2022).
Lebih lanjut, Agus Amperianto menjelaskan proses pengeboran sumur MJ-N16 diselesaikan dengan biaya investasi sebesar US$ 2,082,021 atau 88,52 persen dari total anggaran senilai US$ 2,35 juta.
Dengan memperhitungkan produksi sumur MJ-N16 ditambah efisiensi biaya pengeboran, ia mengatakan perseroan mendapat total net present value sebesar 9,33 MMUSD. Pengembalian investasi dapat dicapai dalam satu tahun.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatra Bagian Selatan Anggono Mahendrawan menyebutkan temuan ini merupakan pencapaian yang sangat baik sebagai hasil.
“Sebagai salah satu Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) yang memiliki target pengeboran paling banyak di tahun 2022 ini, Pertamina memang harus berupaya lebih banyak untuk menemukan cadangan-cadangan migas di wilayah operasi,” ujar Anggono.
Anggono juga menyampaikan, SKK Migas akan memberikan dukungan terhadap rencana-rencana pengeboran yang dijalankan oleh semua KKKS, khususnya di wilayah Sumbagsel, termasuk PHR.
“Kami semakin optimis bahwa target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada tahun 2030 dapat diwujudkan,” ucap Anggono. (*)