77 Tahun TNI: Kekuatan Militer Indonesia Rangking 15 Dunia Kalahkan Jerman, Ini Datanya
SABANGMERAUKE NEWS - Hari ini, Rabu (5/10/2022), Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah berusia 77 tahun. Bermula dengan pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada tahun 1945, TNI terus berganti nama hingga resmi menjadi Tentara Nasional Indonesia pada 3 Juni 1947.
TNI menjadi garda terdepan dalam kekuatan perlindungan Tanah Air. Sejak awal pemerintahan Indonesia, TNI sudah melakukan tugasnya dalam menjaga keamanan rakyat. Dalam perkembangannya, TNI selalu berupaya dalam menegakkan kedaulatan Indonesia.
Setelah berusia 77 tahun tahun, bagaimana posisi kekuatan militer Indonesia dalam konstelasi militer dunia hari ini?
Berdasarkan situs pemeringkatan militer dunia, Global Firepower menempatkan Indonesia pada peringkat 15 dari 142 negara di dunia. Indonesia mendapati skor PwrIndx sebesar 0,2251. Dengan skor tersebut, Indonesia juga berhasil menjadi negara dengan militer terkuat di Asia Tenggara.
Penilaian skor ini diambil berdasarkan beberapa indikator, seperti kekuatan angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, keuangan, hingga geografi. Nilai PwrIndx paling tinggi adalah 0,0000 yang berarti semakin kecil skor PwrIndx yang diterima sebuah negara, maka semakin kuat kekuatan militer negara tersebut.
1. Jumlah Tentara
Dalam jumlah sumber daya manusia, Indonesia menempati peringkat yang cukup tinggi. Sebagai salah satu negara dengan kepadatan penduduk tertinggi, Indonesia mempunyai cukup banyak sumber daya manusia yang mampu menunjang ketersediaan tentara.
Jumlah tentara Indonesia yang berada pada status aktif sebanyak 400.000 personel, membuat Indonesia berada di peringkat 12.
Adapun, dari jumlah personel cadangan, Indonesia menempati peringkat 11 dengan jumlah 400.000 personel. Sedangkan untuk paramiliter, Indonesia menempati peringkat 10 dengan total 280.000 personel.
2. Ketersediaan Senjata
Kekuatan jumlah militer Indonesia tentunya juga didukung dengan ketersediaan senjata. Angkatan Udara Indonesia mempunyai 445 pesawat dan 41 jet tempur.
Angka tersebut mungkin akan bertambah mengingat adanya 42 unit jet tempur Dassault Rafale yang dipesan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Jet tempur generasi 4,5 buatan Prancis itu kabarnya akan datang pada tahun 2026 mendatang.
Selain itu, Indonesia juga mempunyai 172 helikopter dan 15 helikopter serang. Salah satu helikopter yang dimiliki militer Indonesia adalah helikopter Caracal EC-725.
Helikopter ini merupakan helikopter pengangkut jarak jauh yang digunakan untuk transportasi prajurit hingga tugas-tugas penyelamatan.
Dalam kekuatan Angkatan Darat, militer Indonesia mempunyai 314 tank, 1.444 kendaraan lapis baja, dan 63 peluncur roket. Sistem pertahanan darat Indonesia juga dilengkapi dengan artileri sebanyak 153 artileri self-propelled dan 413 artileri tarik.
Beralih ke kekuatan Angkatan Laut, Indonesia diperkuat dengan adanya 7 kapal fregat, 24 kapal korvet, 4 kapal selam, 181 kapal patroli, dan 11 kapal perang.
Pada tahun 2022, Indonesia menyiapkan dana sebesar USD9,3 miliar untuk anggaran pertahanan. Untuk anggaran di tahun berikutnya, Kementerian Pertahanan dan TNI mendapat pagu anggaran tahun 2023 sebesar Rp131,92 triliun.
Kemudian, anggaran tersebut ditambah sebesar Rp2,4 triliun yang disetujui oleh Komisi I DPR. Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk Kemenhan sebesar Rp22,43 triliun, Mabes TNI sebesar Rp11,33 triliun, anggaran untuk TNI AD sebesar Rp55,26 triliun, TNI AL sebesar Rp23,62 triliun, dan TNI AU sebesar Rp19,25 triliun.
Dari beberapa keunggulan indikator tersebut, tidak heran jika Indonesia menjadi salah satu negara dengan militer terkuat di dunia. Peringkat militer Indonesia bahkan berada di atas Jerman, Australia, serta Israel.
Dalam wilayah Asia Tenggara, Indonesia juga memiliki PwrIndx yang jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Vietnam sebagai negara kedua dengan militer terkuat di Asia Tenggara hanya mempunyai skor sebesar 0,4521, masih cukup jauh dibandingkan Indonesia. (*)