4 Jenderal Asal Riau yang Karirnya Cemerlang, Ada yang Berhasil Meredam Gerakan Aceh Merdeka
SABANGMERAUKE NEWS - Provinsi Riau merupakan salah satu daerah yang menjadi kampung halaman sejumlah jenderal (perwira tinggi). Baik yang pernah bertugas di kemiliteran (TNI) maupun di kepolisian.
Para perwira tinggi tersebut berkarir di sejumlah institusi dan memberikan pengaruh yang cukup signifikan di lembaga tempat mereka mengabdi.
Bahkan ada sosok jenderal yang pernah berhasil meredam Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di era pergolakan dulu pada saat jelang dan pasca reformasi 1998.
Jenderal asal Riau lainnya bahkan kini ada yang menempati jabatan nomor dua di institusi kepolisian. Sebagian lagi telah mengabdi di lini pemerintahan.
Berikut ini, SabangMerauke News merangkum 4 jenderal TNI dan Kepolisian yang berasal dari Riau, yakni:
1. Letjen TNI (Purn) Syarwan Hamid
Letjen TNI (Purn) Syarwan Hamid lahir di Siak pada 10 November 1943 dan tutup usia di Rumah Sakit Dustira Cimahi pada 25 Maret 2021 lalu.
Dikutip dari Perpusnas.go.id, Syarwan Hamid merupakan lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1966. Karirnya di dunia militer begitu cemerlang.
Ia pernah menempuh pendidikan di Sekolah Staf dan Komando ABRI, Seskoad, dan Lemhanas. Ia juga pernah menjabat sebagai Kasrem 063/SGJ tahun 1985.
Syarwan pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri di era pemerintahan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie dalam Kabinet Reformasi Pembangunan periode 1998-1999.
Sebelumnya menjabat sebagai Mendagri, Syarwan menduduki kursi Wakil Ketua Majelis Permusyawararan Rakyat (MPR) dari unsur Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) hasil Pemilu 1997 lalu.
Jauh sebelumnya, ia menjadi Kapendam III/Siliwangi tahun 1986 dan Asisten Teritorial Kodam Jaya tahun 1989.
Ia juga pernah bertugas selama tiga tahun menjadi Danrem 011/Lilawangsa Aceh tahun 1990. Ketika itu, Syarwan melakukan pendekatan dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ke pesantren-pesantren di Aceh. Ia pun berhasil meredam pemberontak GAM terhadap NKRI.
2. Komjen Pol Gatot Eddy Pramono
Meski lahir di Solok, Sumatera Barat pada 28 Juni 1965 silam, namun masa kecil dan remaja Komjen Pol Gatot Eddy Pramono banyak dihabiskan di Pekanbaru, Riau. Ia dibesarkan di Pekanbaru karena mengikuti tugas ayahnya yang juga seorang polisi.
Maka tak heran, jika Gatot Eddy Pramono adalah warga Pekanbaru, karena orang tuanya bahkan menetap dan meninggal dunia di Pekanbaru. Begitu pun saudara kandungnya, semua tinggal di Pekanbaru.
Saat ini, Komjen Gatot juga merupakan Ketua Umum Perkumpulan Masyarakat Riau di Jakarta (PMRJ).
Ia merupakan perwira tinggi kepolisian lulusan Akpol 1988 yang berpengalaman dalam bidang reserse.
Gatot Eddy Pramono sukses meraih gelar doktor di bidang Ilmu Kriminologi pada 27 Juli 2015 silam.
Komjen Gatot telah mendapat gelar sebagai Guru Besar (Profesor) bidang Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Riau pada Rabu (20/7/2022). Pada saat penganugerahan gelar guru besar tersebut, Komjen Gatot menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Pemolisian Humanis, Transformasi Penegakan Hukum yang Berkeadilan, Memberikan Pengayaan Ilmu Pengetahuan dalam Bidang Ilmu Hukum tentang Strategi Polri dalam Mewujudkan Transformasi Penegakan Hukum yang Berkeadilan".
Sebelum menjadi Wakapolri, Gatot Eddy Pramono menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya pada 2019. Jabatan lain yang pernah diemban Gatot Eddy Pramono adalah sebagai Kapolres Blitar, Sekretaris Pribadi Kapolri dan Kapolres Metro Depok (2008).
Selain itu Gatot Eddy Pramono pernah menjadi Kapolres Metro Jaksel (2009), Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya (2011). Ia pun sempat mengemban jabatan sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Pidum Bareskrim Polri (2012) dan Kabagdukminops Robinops Sops Polri (2013).
3. Brigjen TNI (Purn) Edy Natar Nasution
Brigjen TNI (Purn) Edy Afrizal Natar Nasution lahir di Bengkalis 29 Mei 1961 saat ini menjabat Wakil Gubernur Riau. Sebelumnya ia menduduki posisi sebagai Komandan Korem 031/Wirabima Riau.
Edy Natar lulus dari Akademi Militer pada tahun 1984 dan lulus dari Seskoad pada tahun 1998. Ia menjabat sebagai Danrem 031 Wirabima di Riau pada tahun 2017. Sebelumnya ia menjabat sebagai Itjenad pada tahun 2015.
Edy Natar juga sempat mengemban amanah dalam berbagai penugasan dalam negeri dan luar negeri. Penugasan dalam negeri di antaranya Operasi Timor-Timur pada tahun 1985-1988 sebagai Komandan Pleton (Danton) Pemburu. Kemudian Operasi Timor-Timur pada tahun 1991 sebagai Komandan Kompi dan Operasi Pengamanan Perbatasan Papua-Papua Nugini di tahun 2000.
Ia juga pernah menyandang Inspektur Utama Itjen TNI tahun 2010, Sekretaris Itjen TNI tahun 2012, Inspektur Koditlat TNI tahun 2015 dan Inspektur Umum Itjenad tahun 2015.
4. Brigjen TNI Mohammad Syech Ismed
Brigadir Jenderal TNI Mohammad Syech Ismed lahir pada 21 Maret 1970 di Pekanbaru. Ia adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang diberi gelar adat Panglimo Kayo dari Pemangku Adat Kenegerian Taluk Kuantan pada 21 Januari 2022 lalu.
Syech Ismed, lulusan Akmil 1993 berasal dari kecabangan infanteri. Ia pernah menjabat sebagai Danrem 101/Antasari pada tahun 2018 dan sebelumnya sebagai Danmensis Secapaad pada tahun 2017.
Saat ini ia menjabat sebagai Kapoksahli Pangdam Iskandar Muda di Aceh sejak 21 Januari 2022 lalu yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Korem 031/Wirabima di daerah kelahirannya Pekanbaru, Riau. (*)