Sempat Setop karena Tekor APBD Pekanbaru, Anggaran Berobat Gratis Warga Miskin Dialokasikan di APBD Perubahan
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Layanan kesehatan gratis menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS/ Jamkesmas) harus merogoh kocek sendiri. Soalnya, iurannya tak lagi dibiayai Pemko Pekanbaru.
Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Muhammad Sabarudi mengatakan, perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pekanbaru Tahun 2022 telah disahkan dalam sidang paripurna sebesar Rp 2,521 triliun.
APBD yang semula diajukan Pemko Pekanbaru adalah Rp 2,560 triliun. Pengurangan ini terjadi setelah adanya peninjauan kembali.
"Dalam finalisasi rapat anggaran yang telah dilakukan, ada beberapa masukan, salah satunya terkait dana KIS dan juga hutang BPJS," kata Sabarudi usai rapat paripurna pengesahan, Jumat (30/9/2022) malam.
Untuk dana KIS sendiri, akan adanya penambahan anggaran karena anggaran KID yang sudah habis dan juga adanya keluhan dari masyarakat Kota Pekanbaru.
"Karena anggaran untuk KIS sudah habis beberapa waktu yang lalu, banyak masyarakat kita yang mengadu. Mereka tidak bisa berobat, sebenarnya mereka tidak mampu, dalam tanda kutip terlantarkan tidak terakomodir oleh pemerintah," kata Sabarudi.
Sementara itu, untuk anggaran kesehatan, Sabarudi belum memberikan jawaban pasti terkait nominalnya.
"Hmm nantilah. Lupa lupa," pungkas Sabarudi.
Diwartakan sebelumnya, Diwartakan sebelumnya, masyarakat miskin Pekanbaru harus merogoh kocek sendiri untuk mendapat layanan kesehatan. Padahal selama ini warga cukup hanya menunjukkan KIS dan mendapat layanan gratis.
Rizal, warga Sidomulyo Barat mengatakan, dirinya terpaksa harus membayar sendiri biaya berobat di puskesmas. Padahal, selama ini, ia berobat secara gratis menggunakan KIS yang iurannya dibayar Pemko Pekanbaru.
"Kemarin saya kaget harus bayar saat berobat di puskesmas. Sebelumnya nggak pernah bayar," kata Rizal, Rabu (21/9/2022) lalu.
Rizal menjelaskan, menurut petugas di puskesmas, KIS/ Jamkesmas saat ini tidak menanggung lagi biaya perobatan karena iuran tak lagi dibayar oleh Pemko Pekanbaru.
"Kata petugas puskesmas kemarin, Pemko menghentikan secara sepihak pembayaran iuran. Yang jelas sejak saya pegang kartu ini, selalu gratis berobat, tapi kemarin disuruh membayar," ujar Rizal.
Rizal menyatakan, para rekan dan kerabatnya juga mengalami hal yang sama.
"Udah banyak sekarang yang nggak gratis lagi berobat. Katanya Pemko Pekanbaru memutus sepihak iuran ke BPJS Kesehatan," kata Rizal. (cr8)