Wacana Wisata Judi Kasino di Indonesia, Ternyata Begini Sikap Menteri Pariwisata Sandiaga Uno
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Kasus dugaan korupsi Gubernur Papua Lukas Enembe membuka cerita soal aksi pejabat di Indonesia bermain judi kasino di luar negeri. Pengacara Lukas menyebut aktivitas bermain judi kliennya sebagai bagian dari refreshing atau penyegaran.
Tentu saja, cerita orang-orang berduit di Indonesia yang suka bermain judi tidak saja dilakoni oleh kalangan pejabat. Namun juga para pengusaha Indonesia yang punya uang banyak kerap menghabiskan fulusnya di luar negeri untuk berwisata judi.
Pilihan bermain judi di luar negeri dilakukan orang Indonesia karena keamanan yang terjamin dan dilindungi oleh negara penyedia wisata berbasis kasino. Sebut saja seperti Genting Highland di negeri jiran Malaysia. Termasuk juga aktivitaa judi di Macau.
Nah, apakah negara Indonesia akan memberikan izin usaha wisata judi, mengingat banyaknya pulau-pulau kosong tak berpenghuni yang ada di Nusantara belum termanfaatkan?
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengaku dirinya sangat melarang wisata berbasis judi. Bahkan, ia memastikan tak akan memberikan izin untuk bisnis atau permainan seperti kasino di Indonesia.
"Saya tidak setuju dengan adanya pariwisata gaming ini, karena dilarang oleh agama," katanya dalam Weekly Press With Sandiaga Uno di Gedung Sapta Pesona, Rabu (28/9/2022).
Sandiaga mengklaim, masih banyak alternatif untuk dijadikan pariwisata selain lewat kasino. Di antaranya seperti budaya, alam, bahari dan jenis-jenis wisata positif lainnya yang dapat dikembangkan di Indonesia.
Ia mengaku belasan tahun yang lalu,pemerintah juga sempat mempertimbangkan dengan adanya kasino atau wisata berbasis judi di Indonesia.
Akan tetapi pada akhirnya pembahasan adanya wisata judi di Indonesia itu, dibatalkan. Hal itu karena masih banyak potensi pariwisata yang lebih menarik dan bermanfaat.
Menurut Sandiaga, dengan dilegalkannya perjudian akan membawa dampak negatif khususnya pada masyarakat. Dia juga menegaskan, tidak akan pernah menyetujui adanya wisata tersebut.
"Jadi intinya secara pribadi saya tidak setuju," kata Sandiaga. (*)