Kakek Pekerja Kilang Sagu di Kepulauan Meranti Dimangsa Buaya, Alami Luka 40 Jahitan di Bokongnya
SABANGMERAUKE NEWS, Kepulauan Meranti - Aksi pemangsaaan oleh buaya kembali dialami pekerja kilang sagu di Kepulauan Meranti. Adalah Supanggih, pria berusia 63 tahun yang menjadi korban mangsaan buaya di Sungai Suir, tepatnya di Dusun Makam, Desa Tanjung, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Selasa (27/9/2022) pagi kemarin.
Peristiwa diterkam buaya ini merupakan kali kedua terjadi. Sebelumnya, pada Selasa (20/9/2022) lalu, pekerja kilang sagu bernama Sakiman (44) terluka parah karena diterkam buaya saat sedang bekerja mengikat tual sagu di Sungai Suir Kiri, Desa Lukun, Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kepulauan Meranti.
Menurut keterangan warga setempat, kondisi Supanggih pasca diterkam buaya sangat memprihatinkan. Bokong sebelah kanannya mengalami luka serius.
Robekan besar terlihat menganga lebar. Ia lantas langsung dibawa ke ke RSUD Kepulauan Meranti menggunakan ambulans.
Supanggih saat ditemui awak media bercerita, kejadian penerkaman oleh predator buaya tersebut terjadi saat dirinya sedang bekerja menaikan tual sagu dari sungai ke atas bangsal.
"Saat turun ke dalam air, saya langsung diterkam. Sempat teriak minta tolong kepada teman yang berada di atas," kata Supanggih, Rabu (28/9/2022).
Dalam kondisi panik, Supanggih sempat memukul kepala buaya sehingga predator tersebut berhenti menyerang. Namun dirinya sudah dalam kondisi luka parah.
"Saya berusaha melawan dan sempat memukul kepala buaya tersebut sehingga gigitannya terlepas. Saya berupaya naik ke atas, tapi buaya masih sempat menerkam. Dengan aksi cepat, saya akhirnya berhasil lepas dari serangan buaya, tapi kondisi pantat saya sudah luka parah," ujar Supanggih.
Saat ini, kondisi Supanggih sudah ditangani dan dirawat di ruangan Asoka RS Selatpanjang. Ia mendapatkan 40 jahitan karena luka yang dialami cukup dalam.
Namun, ayah tiga anak ini belum memberitahukan kejadian tersebut kepada keluarganya yang berada di kampung halaman.
"Saya belum bisa memberitahukan ke pihak keluarga. Takut keluarga kaget," tuturnya.
Sementara itu, pemilik kilang Sagu, Alai tidak menjawab dan menolak memberikan keterangan sampai berita ini diterbitkan. (R-01)