Bocah 5 Tahun di Rokan Hilir Tewas Tenggelam di Kolam Pesantren Al-Bariyah
Bocah tewas tenggelam di kolam Pesantren Al-Bariyah, Jumat (23/9/2022).
SABANGMERAUKE NEWS, Rokan Hilir - Kejadian naas menimpa bocah 5 tahun bernama Aditiya Al Faqih warga Sukajadi Penghulu Melayu Tengah, Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan.
Bocah ini diduga tewas tenggelam di kolam Pesantren Al-Bariyah, Jumat (23/9/2022).
Kapolres Rokan Hilir AKBP Andrian pramudianto melalui Kasi Humas Polres Rokan Hilir AKP Juliandi mengatakan, kronologi kejadian menurut saksi Suriyono yang merupakan tukang bangunan di pesantren tersebut.
Suriyono saat itu tengah memperbaiki salah satu bangunan pesantren. Kemudian ia mendengar suara anak-anak kecil meminta tolong. Suriyono bersama rekannya lantas menuju sumber suara. Ia bertanya kepada anak-anak tersebut kejadian apa yang terjadi.
"Anak-anak itu bilang ke Suriyono kalau temannya hilang di kolam. Mereka meminta tolong untuk dibantu cari temannya," kata Juliandi, Sabtu (24/9/2022).
Suriyono dan rekannya lantas menuju kolam yang ditunjuk anak-anak tersebut. Ia kemudian bertanya dimana kawan anak-anak ini. Anak-anak bernama Alif (4), Irfan (5), dan Rayen (5) mengatakan bahwa temannya berada di dalam kolam.
Juliandi menjelaskan, Suriyono lantas menceburkan diri ke kolam dan mencari keberadaan korban. Tak berselang lama, korban bernama Aditiya tersebut didapatkan di dasar kolam dengan kondisi tidak sadarkan diri.
Suriyono membawa korban ke rumah terdekat dari kolam tersebut. Tak berselang lama, ibu korban datang dan membawa korban ke Rumah Sakit Atahya 838. Korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Setelah mendapat informasi tersebut, Polsek Tanah Putih Tanjung Melawan menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) dan mendatangi rumah korban.
Setelah dilakukan proses evakuasi, korban kembali dibawa ke Rumah Sakit Athaya 838 di Kecamatan Tanah Putih untuk dilakukan visum. Dari hasil visum, tidak ditemukan luka atau lebam-lebam pada tubuh korban. Korban dinyatakan meninggal dunia akibat tenggelam.
"Kemudian, ayah kandung korban membuat surat pernyataan penolakan untuk dilakukan otopsi. Pihak keluarga telah ikhlas atas meninggalnya Aditiya," pungkas Juliandi. (R-02)
