Mengejutkan! 1.300 Anak di Kampar Alami Stunting, Naik Tajam Akibat Pandemi Covid
SABANGMERAUKE NEWS, Kampar - Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar, Yusri mengungkap terjadinya lonjakan kasus stunting anak di wilayahnya. Secara mengejutkan, diketahui terdapat sebanyak 1.300 anak mengalami stunting.
Kenaikan tersebut tidak saja terjadi pada jumlah anak yang terdeteksi stunting. Namun juga dari sisi wilayah penyebarannya semakin meluas.
Berdasarkan hasil audit 2022, sebanyak 1.300 anak maupuj bayi terkena stunting, tersebar di 21 kecamatan dan 250 desa/ kelurahan di daerah Kampar.
“Perlu komitmen dan keseriusan seluruh elemen dan instansi maupun pihak swasta dan pengusaha dalam penanganan ini. Jangan hanya bersifat kegiatan seremonial tapi harus dalam bentuk nyata," kata Yusri saat membuka kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting bersama dengan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kampar yang diadakan di Aula Kantor Bupati Kampar, Kamis (22/9/2022) kemarin.
Dia menjelaskan, penambahan jumlah anak stunting secara signifikan telah diikuti bertambahnya lokus (daerah). Bahkan berdasarkan sampel audit yang dilakukan di Desa Tj Berulak dan Desa Naumbai Kecamatan Kampar terhadap 14 ibu hamil, terdapat 7 anak dengan kasus stunting. Temuan itu, kata Yusri, telah dilaporkan ke BKKBN Provinsi Riau dan pemerintah pusat.
Yusri meminta semua pihak untuk memberikan perhatian atas kondisi ini. Khususnya terhadap remaja yang akan menikah, ibu hamil, ibu menyusui dan balita di bawah dua tahun yang rentan memiliki anak stunting.
Naik Setelah Pandemi Covid
Yusri memaparkan, hasil audit yang dilakukan, terdapat hubungan peningkatan jumlah anak stunting dengan dampak pandemi Covid-19.
"Setelah kita audit kita mengambil kesimpulan bahwa dari semua lokus tidak semua terdapat kasus stunting. Bahwa dengan adanya pandemi Covid-19 terjadi perubahan yang signifikan sehingga terdapat angka 1.300 kasus. Sebelumnya hanya terdapat 10 lokus stunting pada tahun 2019," kata Yusri.
Ia berharap pada dua tahun ke depan, seluruh stakeholder dapat mengawal dan mengefektifkan program pengurangan angka stunting di Kampar. Yakni melalui peningkatan asupan gizi dan kolaborasi pemerintah pusat provinsi dan kabupaten.
"Dalam percepatan pengurangan angka stunting ini, dapat kita sinergikan dengan CSR perusahaan. Dukungan pihak swasta sangat diperlukan. Ini merupakan langkah penentu masa depan dan generasi bangsa," terangnya.
Dalam acara tersebut dihadiri Direktur KB Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Martin Suanta, Plh Kepala DPPKBP3A Provinsi Riau Raja Siti Nuraisyiah, Koordinator bidang Perwakilan Provinsi Riau Supriyadi dan Kepala DPPKBP3A Kampar Edi Afrizal.
Selain itu juga dihadiri tim pakar Satgas Stunting Provinsi Riau Faradhlillah Hallusia, Erry Sabani, Dedi Rokhyani, Meylani Indramayu, jajaran Camat selaku Ketua TPPS Kecamatan se-Kabupaten Kampar dan Ketua TP PKK se-Kabupaten Kampar. (*)