Uskup di Negara Ini Izinkan Pemberkatan Nikah Sesama Jenis, Nekat Abaikan Peringatan Keras Paus
SABANGMERAUKE NEWS - Keputusan penuh kontroversi telah diambil oleh sejumlah uskup di negara Belgia. Pemimpin Katolik setempat mengizinkan pemberkatan pasangan sesama jenis.
Langkah tersebut dinilai telah mengabaikan peringatan dari Paus Fransiskus dan Vatikan agar tidak menyimpang dari ajaran moral Katolik tentang seksualitas.
Pengumuman pemberian izin pemberkatan nikah sesama jenis disampaikan para uskup Katolik Belgia, Selasa lalu, sebagaimana dikutip Fox News, Kamis (22/9/2022).
Uskup Agung Jozef De Kesel dari Mechelen-Brussels, salah satu anggota klerus tertinggi di negara itu, menerbitkan keputusannya untuk mendukung perubahan dalam pesan yang disampaikan berjudul "Menjadi dekat secara pastoral dengan orang-orang homoseksual. Untuk gereja yang ramah yang tidak mengecualikan seorang pun".
Tindakan para kardinal dan uskup telah menentang ajaran Gereja Katolik dan tidak mematuhi perintah langsung Paus Fransiskus dan Magisterium. Langkah tersebut telah membuat jurang pemisah yang kuat antara mereka dan gereja internasional.
Para pemuka agama dan umat Katolik awam di seluruh dunia menunggu tanggapan atas kebijakan tak lazim itu dari Vatikan. Sejauh ini, tindakan yang akan diambil Kongregasi untuk Ajaran Iman dan Paus Fransiskus masih belum jelas.
Paus Fransiskus telah berulang kali menolak upaya untuk mengubah ajaran gereja tentang seksualitas. Dalam surat sebelumnya tentang masalah memberkati pasangan sesama jenis, Paus Fransiskus dan Kongregasi untuk Ajaran Iman menolak pertanyaan lebih lanjut tentang masalah ini.
"Ini semua menyiratkan kekuatan yang tidak dimiliki Gereja, karena Gereja tidak memiliki kuasa atas rancangan-rancangan Allah. Memberkati mereka yang berada dalam hubungan terlarang, bahkan jika bukan berkat perkawinan, akan menyebabkan kebingungan bagi umat beriman," demikian surat Paus sebelumnya.
"Ini akan salah dan menyesatkan," demikian penegasan surat Paus.
Belgia bukan satu-satunya medan perang Eropa dalam perjuangan Paus Fransiskus untuk menjaga agar klerus progresif sejalan dengan gereja. Setelah berbulan-bulan menjadi kontroversi, para uskup Jerman yang progresif gagal meloloskan dokumen serupa yang memperbarui ajaran mereka tentang seks, gender, dan masturbasi.
Sebuah dokumen tentang "Hidup dalam Hubungan yang Sukses" ditolak mentah-mentah oleh para uskup setempat. Para uskup Jerman ditekan berat oleh Vatikan untuk meninggalkan perubahan yang diusulkan.
Pada pemungutan suara terakhir, sebanyak 33 uskup memilih untuk mengadopsi dokumen tersebut, namun 22 memilih menentang. Sinode membutuhkan dua pertiga mayoritas untuk meloloskan dokumen tersebut. (*)