Geger! Ketua BEM FISIP Universitas Riau Diduga Lakukan Kekerasan Seksual
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Kampus Universitas Riau (Unri) kembali digemparkan oleh dugaan kasus kekekerasan seksual. Jika sebelumnya kasus asusila menerpa Dekan FISIP Unri, kini dugaan perbuatan tak senonoh diduga dilakukan elit organisasi kelembagaan mahasiswa yakni Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unri.
Kabar ini disampaikan lewat unggahan Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (Komahi) FISIP Universitas Riau di akun Instagramnya, @komahi_ur, Kamis (22/9/2022).
Dalam postingannya, Komahi menyebutkan bahwa korban sudah melaporkan kejadian kekerasan seksual tersebut kepada Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Universitas Riau.
Terhadap kasus kekerasan seksual tersebut, Komahi menyampaikan enam sikap. Pertama, Komahi FISIP Unri mengutuk keras segala bentuk tindakan kekerasan seksual dan berdiri bersama korban.
Kedua, Komahi FISIP Unri mendesak agar proses pemeriksaan yang dilakukan oleh Satgas PPKS UNRI berjalan dengan independen dan memberikan keadilan bagi korban. Baik secara pendampingan maupun penerapan sanksi sesuai dengan pasal yang berlaku.
Selanjutnya, yang ketiga, Komahi FISIP Unri mendesak agar pengurus inti BEM FISIP Unri Periode 2022/ 2023 untuk turut serta berdiri bersama korban dengan tidak melakukan langkah yang menghalang-halangi proses pemeriksaan.
Keempat, Komahi FISIP Unri mendesak agar Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) FISIP Unri memberhentikan sementara GA dari jabatannya sebagai Gubernur Mahasiswa BEM FISIP Unri selama proses pemeriksaan berlangsung untuk menghindari penggunaan kekuasaan selama proses pemeriksaan.
Yang kelima, Komahi FISIP Unri dengan ini mengajak seluruh kelembagaan mahasiswa yang ada dilingkungan FISIP Unri untuk mengawal kasus ini bersama-sama demi ruang aman dari segala bentuk kekerasan seksual yang bersama-sama dicita-citakan.
Keenam, Komahi FISIP Unri sedari awal berkomitmen penuh untuk memberantas segala bentuk tindak kekerasan seksual dan tetap pada prinsip berdiri bersama korban terlepas dari siapapun terduga pelakunya.
SabangMerauke News belum dapat mengonfirmasi pihak Universitas Riau soal dugaan kasus ini.
Postingan ini telah diunggah sejak 6 jam yang lalu telah mendapat like 742 dan dikomentari 36 warganet.
Salah seorang warganet dengan akun Instagram @callmenasrul menuliskan kekesalannya terhadap para pelaku kekerasan seksual.
"Ngeri ya, kemarin oknum dosen sekarang oknum mahasiswa," tulis akun warganet @callmenasrul.
"Ah, lama-lama nggak ada kampus bagus di Pekanbaru ini lagi," tulis akun warganet @doppioshweird. (cr8)