Hore! Pelayaran Internasional Selatpanjang-Batu Pahat Malaysia Kembali Dibuka, Ini Jadwalnya
SABANGMERAUKE NEWS, Kepulauan Meranti - Pelabuhan Tanjung Harapan di Kepulauan Meranti akan kembali beroperasi melayani para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) setelah dua tahun ditutup lantaran pandemi Covid-19.
Pelayaran internasional rute Malaysia dengan trayek Selatpanjang - Kukup, Batu Pahat itu direncanakan dibuka pada awal Oktober mendatang.
Kepala seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Kepelabuhan, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Selatpanjang, Ade Kurniawan membenarkan akan beroperasinya pelabuhan tersebut.
Pelabuhan tersebut kembali dibuka karena adanya usulan yang didasari keinginan penyedia angkutan atau armada laut.
Ade mengatakan, dengan dibukanya jalur ini akan lebih efisien dan mempermudah masyarakat, apalagi banyak kemudahan yang diperoleh wisatawan mancanegara yang ingin berkunjung ke Kepulauan Meranti.
"Banyak warga Malaysia yang memiliki keluarga disini, begitu juga sebaliknya. Dengan adanya jalur ini, nantinya mereka dapat melepas kerinduan. Begitu juga bagi mereka yang ingin bekerja," kata Ade, Kamis (22/9/2022).
Sementara itu, fasilitas keberangkatan internasional di Pelabuhan Tanjung Harapan secara umum masih dalam keadaan baik. Seperti suplai listrik untuk mendukung operasi peralatan, lebih dari cukup. Kemudian instrumen lainnya seperti x-ray, pemindai suhu, dan lainnya sudah ada dan siap dioperasikan.
Sementara itu pihaknya juga sedang mempersiapkan trayek dan melakukan pemeriksaan terhadap kapal beserta fasilitas penunjang.
Adapun kapal yang menjadi armada keberangkatan ke Malaysia itu nantinya adalah Ferry Pintas Samudra 8 yang menggantikan Kapal Elugco Express 99. Ferry ini melayani rute dari pelabuhan Selatpanjang Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Meranti menuju pelabuhan Minyak Beku di Batu Pahat, Malaysia.
Pengganti kapal itu, menyusul setelah adanya larangan pengoperasian kapal yang terbuat dari fiberglass di laut lepas.
"Sebelumnya ada Elugco Express 99, namun aturan baru kapal pelayaran internasional itu harus besi dan tidak boleh lagi fiber," ujar Ade.
Sementara itu, pengurus Jasa pelayaran PT Putri Riau Sejati, Junizar mengatakan, pihaknya menargetkan akan beroperasi awal bulan Oktober.
"Maunya pemilik kapal ini kan secepatnya, namun ada kendala, kita diharuskan membuka izin pelabuhan untuk pelayaran internasional di Jakarta. Karena semenjak Covid-19, status pelabuhan itu ditutup. Jadi kita harus mengurus itu terlebih dahulu," kata Junizar. (R-01)