Warga Miskin Pekanbaru Tak Lagi Gratis Berobat, Kadiskes Berdalih Sedang Validasi Data
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru membantah adanya pemotongan anggaran terhadap layanan kesehatan gratis menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS/ Jamkesmas).
Soalnya, masyarakat pengguna Jamkesmas kini harus merogoh kocek sendiri untuk biaya perobatan menggunakan KIS tersebut. Padahal, selama ini warga cukup hanya menunjukkan KIS dan mendapat layanan gratis yang iurannya dibiayai oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.
Kepala Diskes Pekanbaru, Zaini Rizaldy mengatakan, tidak ada anggaran layanan tersebut yang dipotong. Masyarakat harus membayar sendiri karena ada beberapa masyarakat miskin yang KIS/Jamkesmas dinonaktifkan. Baik itu yang iurannya dibiayai pemerintah pusat maupun ditalangi Pemko Pekanbaru.
"Tidak ada anggaran yang dipotong. Tahun ini dana tersebut ada Rp 18 miliar. Ada data yang dinonaktifkan karena kita sedang melakukan validasi data. Sudah sekian lama data itu belum divalidasi," kata Zaini, Kamis (22/9/2022).
Validasi dilakukan karena data banyak mengalami perubahan. Misalnya ada masyarakat yang sudah meninggal dunia atau pun berubah status dari miskin menjadi masyarakat mampu.
Ia menjelaskan, saat ini, pendataan masih dilakukan di tingkat kelurahan. Jika masyarakat tersebut masih masuk kategori tidak mampu, maka akan diusulkan kembali ke pemerintah pusat.
"Selama menunggu dari pemerintah pusat, kami dari Dinas Kesehatan bisa membantu mendaftarkan kembali ke BPJS," pungkas Zaini.
Diwartakan sebelumnya, masyarakat miskin Pekanbaru harus merogoh kocek sendiri untuk mendapat layanan kesehatan. Padahal selama ini warga cukup hanya menunjukkan KIS dan mendapat layanan gratis.
Rizal, warga Sidomulyo Barat mengatakan, dirinya terpaksa harus membayar sendiri biaya berobat di puskesmas. Padahal, selama ini, ia berobat secara gratis menggunakan KIS yang iurannya dibayar Pemko Pekanbaru.
"Kemarin saya kaget harus bayar saat berobat di puskesmas. Sebelumnya nggak pernah bayar," kata Rizal, Rabu (21/9/2022).
Rizal menjelaskan, menurut petugas di puskesmas, KIS/ Jamkesmas saat ini tidak menanggung lagi biaya perobatan karena iuran tak lagi dibayar oleh Pemko Pekanbaru.
"Kata petugas puskesmas kemarin, Pemko menghentikan secara sepihak pembayaran iuran. Yang jelas sejak saya pegang kartu ini, selalu gratis berobat, tapi kemarin disuruh membayar," ujar Rizal.
Rizal menyatakan, para rekan dan kerabatnya juga mengalami hal yang sama.
"Udah banyak sekarang yang nggak gratis lagi berobat. Katanya Pemko Pekanbaru memutus sepihak iuran ke BPJS Kesehatan," kata Rizal. (R-03)