Kapolresta Pekanbaru Siap Diperiksa Buntut Tetapkan ASN Wanita Meninggal di Mobil Kompleks DPRD Riau karena Bunuh Diri
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Polresta Pekanbaru sudah menyatakan kematian wanita aparatur sipil negara (ASN) bernama Fitri (40) di kompleks kantor DPRD Riau, Sabtu (10/9/2022) lalu murni bunuh diri.
Namun, pernyataan tersebut dibantah oleh pihak keluarga. Pihak keluarga tidak menerima jika Fitri dinyatakan bunuh diri.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Pria Budi mengatakan, penetapan penyebab kematian Fitri karena bunuh diri berdasarkan hasil tim forensik.
"Kami juga sudah memeriksa saksi dan bukti-bukti yang ada," kata Pria Budi, Selasa (20/9/2022).
Pria Budi mengatakan, pihaknya siap jika nantinya akan diperiksa terkait kasus kematian Fitri ini. Ia menduga, pihak keluarga sudah melaporkan keberatannya ke berbagai pihak.
"Bisa jadi pihak keluarga korban sudah memasukkan surat kemana-mana. Yang pastinya mungkin akan ada tim yang memeriksa kami. Tidak masalah untuk klarifikasi. Kami terima dengan baik," ujar Pria Budi.
Diwartakan sebelumnya, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Andrie Setiawan mengatakan, korban sebelum bunuh diri sempat berfoto selfie. Foto itu lantas dikirim korban ke rekannya yang berada di Tanjung Balai Karimun.
Tidak hanya itu, korban juga sempat mengirimkan chat permohonan maaf kepada rekannya tersebut dan kepada anaknya.
Polresta Pekanbaru kemudian melakukan gelar perkara pada Jumat (16/9/2022) lalu. Dimana berdasarkan hasil olah TKP tidak ditemukan bekas luka kekerasan atau pembunuhan.
"Tidak ada ditemukan bekas luka atau kekerasan dan ini murni sebagai bunuh diri," kata Andrie.
Selain itu, Andrie menjelaskan, semua barang-barang korban masih berada di dalam mobil korban.
"Semua barang-barang berharga korban masih berada di dalam mobilnya, termasuk handphone yang digunakan untuk selfie. Sebelumnya berada di bawah kaki korban yang telah menggantung di dekat pijakan di dekat pintu mobil," ujar Andrie.
Dari hasil penyelidikan, ini membuktikan bahwa tidak ada bukti pembunuhan atau kejahatan yang terjadi sebelum korban meninggal. Mengenai adanya darah yang keluar dari hidung, merupakan hal yang lumrah dalam kasus gantung diri. (cr8)