Bupati Kepulauan Meranti Sampai ke Jabar untuk Belajar Manajemen ASN
SABANGMERAUKE NEWS, Bandung - Demi mengembangkan potensi daerah dan meningkatkan pelayanan publik, Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil belajar ke Gubernur Jawa Barat, Mochmad Ridwan Kamil, terkait manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Kami sudah 13 tahun menjadi kabupaten sendiri. Tentunya masih banyak yang harus kami benahi. Saya pun juga harus banyak belajar terkait manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) ini," kata Adil, Senin (19/9/2022).
Untuk itu, ia menginginkan jajarannya di pemerintahan untuk mencari daerah yang memiliki sistim pengelolaan manajemen ASN untuk ditiru dan diterapkan oleh Pemkab Kepulauan Meranti.
"Ternyata kami dapat informasi Pemprov Jabar yang nomor satu. Dan saya juga sudah beberapa kali bertemu dengan Gubernur Ridwan Kamil, makanya hari ini kami datang untuk belajar lewat kerjasama," ujar Adil.
Kerjasama (MoU) dengan Ridwan Kamil ini terkait pengembangan potensi daerah dan peningkatan pelayanan publik. Salah satu perjanjian yang telah disepakati, yakni replikasi aplikasi sistim informasi manajemen kepegawaian.
Adil berharap melalui kerjasama tersebut, banyak ilmu yang diperoleh dari Pemprov Jabar menuju Kepulauan Meranti yang lebih baik kedepannya. Bupati Adil juga meminta ASN dijajarannya dapat mengadopsi sistim yang telah dijalankan oleh Jawa Barat.
"Jadi, ASN kami akan akan sering ke sini untuk belajar. Kami juga sedang menuju smart city. Telah dianggarkan, tapi pelaksanaanya belum sempurna. Semoga dengan adanya kerjasama ini pelaksanaan smart city di Meranti bisa berhasil. Kami mohon petunjuk," harap Adil.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil itu menuturkan pihaknya selalu terbuka untuk siapa saja pihak yang membutuhkan inovasi yang telah dilakukan oleh Pemprov Jawa Barat. Dia mempersilahkan semua hal yang baik dari pemerintahan yang dijalankannya untuk diadopsi dan dipelajari.
"Saya selalu berpesan, untuk diri sendiri kurangi kompetisi, perbanyak kolaborasi karena sama-sama untuk kemajuan NKRI. Jabatan dan harta hanya sementara, tapi ilmu akan mengalir terus," ujarnya.
Emil yang juga seorang arsitek itu juga membeberkan tiga prinsip kepemimpinan yang selalu ia pegang dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Yakni, meniatkan kekuasaan untuk ibadah, menyadari bahwa kekuasaan itu hanya sementara.
"Dan yang ketiga, untuk apa kita berkuasa jika tidak memberikan manfaat kepada masyarakat," ungkapnya.
Mantan Wali Kota Bandung itu juga menyebutkan bahwa ciri dari birokrasi yang maju itu harus bisa beradaptasi dengan kondisi dunia yang terus berubah-ubah.
"Nasehat saya ada tiga untuk ASN. Pertama harus berintegritas, kemudian melayani sepenuh hati dan harus profesional. Harus banyak belajar," sebut Kang Emil.
Lebih lanjut dijelaskannya, dalam hal rotasi dan mutasi pegawai, Pemprov Jabar merupakan yang terbaik Indonesia. Mengalahkan pemerintah daerah, kementerian dan lembaga. Diantara faktornya, Jawa Barat mempunyai inovasi memonitor kinerja PNS lewat komputer.
"Seorang PNS di Jawa Barat itu dimonitor oleh atasannya, kolega di sampingnya dan bawahannya. Agar jangan ada kepala dinas baik di mata gubernurnya tapi zalim ke bawahannya," tutur Ridwan Kamil. (R-01)