KONI Riau: Tuan Rumah Porprov Riau 2022 Tak Bisa Batalkan Cabang Olahraga!
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Kabar rencana pembatalan empat cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Riau 2022 November mendatang di Kuansing direspon tegas oleh KONI Riau. KONI Riau menyatakan pembatalan atau penghapusan cabor tidak bisa dilakukan sepihak oleh tuan rumah sekali pun.
Ketua KONI Riau Iskandar Hoesin menegaskan, cabor yang dipertandingkan pada Porprov X di Kuansing mengacu kepada hasil Rapat Kerja (Raker) KONI Riau yang digelar September 2022 lalu. Dalam forum yang disepakati oleh KONI Kabupaten/ Kota itu, telah ditetapkan sebanyak 27 cabor yang dipertandingkan.
"Untuk Porprov Riau di Kuansing tetap 27 cabang yang akan dipertandingkan," kata Iskandar, Minggu (18/9/2022) dilansir Antarariau.
Iskandar menegaskan Porprov merupakan agenda dari KONI Riau. Sementara Kabupaten Kuansing hanya sebagai penyelenggara dan sudah menyatakan kesiapannya sebagai tuan rumah pada rapat kerja KONI Riau beberapa waktu lalu.
Porprov Riau X tahun 2022 di Kuansing hanya tinggal 55 hari lagi. Iskandar berharap tidak ada lagi perubahan yang terjadi karena setiap KONI di daerah sudah mempersiapkan atletnya mengikuti pertandingan di 27 cabang tersebut dan tuan rumah tidak bisa menghilangkan secara sepihak cabang yang akan dipertandingkan.
Terkait persoalan lokasi venue empat cabang tersebut yang belum selesai, Iskandar menyebut hal itu bukan menjadi persoalan. Menurutnya, pertandingan bisa dilaksanakan di lokasi lain di luar Kabupaten Kuansing.
"Boleh saja lokasi pertandingan diadakan di luar Kabupaten Kuansing, seperti di Pekanbaru apabila venue untuk penyelenggaraan cabang tersebut tidak ada atau belum memadai seperti cabang renang dan panjat tebing," terang Iskandar.
Jelang penyelenggaraan Porprov Riau 2022 di Kuansing, berhembus kabar dihapusnya 4 cabor yakni renang, biliar, panjat tebing dan senam. Hal tersebut menimbulkan penolakan dari pengurus KONI daerah di Riau. Salah satunya KONI Bengkalis yang menyebut pencoretan 4 cabor itu menciderai spirit dan sportivitas olahraga. (*)