Kata Mahfud Md Demokrasi Indonesia Sedang Tak Sehat, Demokrasi Jual Beli dan Cukong
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Kondisi demokrasi Indonesia saat ini tengah dilanda prahara. Iklim demokrasi sedang tidak sehat dan selalu diwarnai jual beli dan transaksional uang.
Menko Polhukam Mahfud Md menyebut demokrasi di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
"Bagaimana keadaan demokrasi kita sekarang? Demokrasi kita sekarang tidak sehat, tak sedang baik-baik saja," kata Mahfud saat menghadiri acara puncak HUT ke 56 KAHMI di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Sabtu (17/9) malam.
Mahfud kemudian menyinggung pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang mengatakan bahwa untuk maju sebagai calon kepala daerah tak sekadar butuh modal pintar, tapi butuh uang yang fantastis. Bila tak punya uang, katanya, sulit untuk terpilih.
"Kata Pak Bahlil tadi coba kamu pintar tapi enggak punya uang, enggak bisa kepilih. Itu kata pak Bahlil tadi," ujarnya.
Melihat itu, Mahfud menuturkan, berdasarkan hasil perhitungan, 84 persen kepala daerah di Indonesia dibiayai cukong untuk maju pilkada. Imbasnya, setelah terpilih, para calon kepala daerah ini akan memberi imbalan balik kepada cukong yang membiayainya tersebut.
"Itu hasil simulasi saya dengan anak-anak LSM. Kalau hitung-hitungan KPK, 84 persen kepala daerah terpilih karena cukong. Itu angka dari KPK," ucapnya.
"Demokrasi kita enggak sehat, demokrasi jual beli. Adili 390 kasus pilkada. Kalau saya satu orang Rp 1 miliar dia gampang, orang mau menang pilkada, kalah saya menangkan bisa. Atau orang udah menang ditelepon dimintai uang," lanjutnya.
Mahfud lantas menyinggung uang hasil tindakan haram tak akan membuat hidup manusia tenang. Bahkan, menurut Mahfud, sesudah pensiun harus mencari bekingan agar tetap aman.
"Kalau kamu peroleh sesuatu secara tak benar, tidurnya enggak nyenyak. Kalau sudah pensiun nyari pengawal. Sesudah tak punya 'beking' jadi tak aman, dikorbankan temannya sendiri. Itulah permainan," imbuhnya. (*)