Akun Medsos Polresta Pekanbaru Unggah Pengakuan Penyebar Berita Hoaks Geng Motor
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Masyarakat Kota Pekanbaru merasa khawatir lantaran kabar yang beredar terkait adanya geng motor beberapa waktu terakhir ini. Ditambah, beredarnya gambar terduga korban kebrutalan geng motor yang terjadi di Jalan Ahmad Yani Pekanbaru.
Namun, kebrutalan geng motor tersebut dibantah oleh Polresta Pekanbaru. Pasalnya, di akun media sosial Polresta Pekanbaru diunggah sebuah video permintaan maaf sekitar 18 jam yang lalu. Di dalam video tersebut, seorang pria yang diketahui bernama Veto Nibras Saliman meminta maaf lantaran telah membuat geger dengan menyebarkan berita hoax mengenai korban geng motor di Jalan Ahmad Yani.
Veto mengaku bahwa dirinya tidak menyadari bahwa perbuatannya merupakan perbuatan pidana yang bisa membuat ia di penjara.
"Saya tidak menyadari bahwa perbuatan saya bertentangan dengan undang-undang dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara," kata Veto.
Veto mengaku menyesal atas perbuatannya tersebut. Ia berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Beredarnya berita hoax terkait korban geng motor ini, membuat Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Pria Budi angkat bicara. Pria Budi mengatakan, pelaku sudah diamankan.
"Terkait proses hukumnya nanti, kita lihat dulu, apakah kita beri binaan. Kita liat porsinya nantilah," kata Pria Budi, Kamis (15/9/2022).
Selain itu, Pria Budi meminta masyarakat Kota Pekanbaru untuk tidak mudah mempercayai berita yang tidak diketahui asal usulnya. Ia menyarankan, apabila masyarakat Kota Pekanbaru mendapatkan sebuah informasi, hendaknya di cek terlebih dahulu kebenarannya.
"Bisa cek di humas kita, media sosial kita, call center kita di 0761-21110/110 atau polsek-polsek terdekat," ujar Pria Budi.
Meski kasus korban geng motor ini hanya hoax belaka, Pria Budi tetap meminta para orangtua untuk mengawasi anak-anaknya, terlebih lagi jika masih duduk dibangku SMP atau SMA.
"Untuk para orang tua mohon sekali jika anaknya yang masih SMA atau SMP masih berkeliaran di atas jam 12 malam, mohon segera dicari. Saat kami melakukan patroli, banyak sekali dijumpai anak-anak di bawah umur yang masih berkeliaran. Balapan-balapan liar," pungkas Pria Budi. (cr8)