Bupati Kepulauan Meranti HM Adil Disebut Loncat ke PDI Perjuangan, Kendaraan Nyalon Gubernur Riau?
SABANGMERAUKE NEWS, Kepulauan Meranti - Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil dikabarkan memiliki kendaraan politik baru. Dari kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), kini Adil disebut telah resmi menyandang status sebagai kader partai binaan Megawati sejak dua bulan lalu.
Hal itu disampaikan anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan dapil Riau I, Effendi Sianipar saat tiba di Kota Selatpanjang, Selasa (13/9/2022) siang. Ia mengatakan jika Bupati Meranti Muhammad Adil sudah menjadi Kader PDI Perjuangan.
"Kalian tahu kan, Bupati kita sekarang ini orang PDI Perjuangan. Baru tahu kan? Saya kasih tahu, Bupati sekarang jadi orang PDI perjuangan dan sudah menjadi kader PDI Perjuangan sejak dua bulan lewat. Dia yang datang ke kita langsung," kata Effendy.
Muhammad Adil sendiri masih enggan menjawab tentang kepindahan dirinya menjadi kader PDI meninggalkan PKB, partai yang telah mengusungnya sebagai Bupati Kepulauan Meranti.
"Kalau soal itu, belum bisa berkomentar dulu, soalnya mau buru-buru juga ini. Yang jelas kita sampaikan nanti kabarnya," kata Adil di halaman rumah dinasnya, Jalan Dorak Selatpanjang.
Sekretaris DPC Baru Tahu
Sementara itu, Sekretaris DPC PKB Kepulauan Meranti, Khusairi mengaku baru mengetahui bahwa Muhammad Adil telah memiliki kendaraan politik baru.
"Terkait masalah pak bupati merapat ke PDIP, saya baru dapat WA dari kawan. Jadi belum saya pelajari dan tanyakan langsung dengan orang-orang yang berhubungan dengan partai PDIP. Ini masih rapat jadi saya belum bisa konfirmasi," ujarnya.
Saat ditanyakan apakah Muhammad Adil sudah menyatakan keluar dan pamit dari PKB, anggota DPRD Kepulauan Meranti itu belum bisa menjawabnya.
"Belum berani komen sebelum saya pelajari terlebih dahulu," kata Khusairi.
Adil Ingin Maju Sebagai Gubernur Riau
Fenomena pindah partai bagi Muhammad Adil bukanlah sesuatu hal yang baru. Sebelum di PKB, ia sendiri merupakan kader Partai Hanura.
Sebelum mundur dari kader PKB, Adil juga sudah memutuskan untuk mundur sebagai ketua DPC PKB Kabupaten Kepulauan Meranti beberapa waktu lalu. Hal itu dilakukannya sehari setelah menyatakan diri untuk maju dalam bursa pencalonan Gubernur Riau tahun 2024 mendatang.
Tertulis dalam surat pengunduran dirinya sebagai Ketua DPC PKB Kepulauan Meranti bahwa dia ingin fokus menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai bupati.
Seperti yang diketahui, PKB Riau dengan tegas mengatakan bakal mengusung Ketua DPW PKB Riau Abdul Wahid pada Pilgubri mendatang. Hal itu diungkapkan Sekretaris DPW PKB Riau Ade Agus Hartanto Senin 31 Januari lalu.
Dikatakan Ade Agus, pihaknya memang merasa kecewa dengan keputusan yang dibuat Adil. Meski di dalam politik hal ini biasa terjadi, namun ia mempertanyakan etika politik mantan anggota DPRD Riau 2 periode tersebut.
"Kalau berspekulasi dia mundur karena ingin mencalonkan diri menjadi gubernur, sedangkan di PKB ada Pak Abdul Wahid yang kami calonkan, ya silakan tanya langsung ke dia. Kami kan tidak bisa membaca hati orang," tuturnya.
Ia menilai, keputusan serta langkah Adil terlalu terburu-buru dan terkesan ambisius. Ia justru menyarankan Adil untuk memperlihatkan dulu prestasi sebagai bupati Meranti, ketimbang ambisi politik. Karena menurut dia, garis PKB jelas mengutamakan dan melayani masyarakat di atas segalanya.
"Saya katakan ke dia, rasanya terlalu terburu-buru dan terkesan ambisius apa yang dilakukan. Karena harusnya saudara liatkan dulu apa yang seharusnya dilakukan untuk Kabupaten Meranti. Jauh lebih menarik daripada mempertontonkan ambisi kita untuk memimpin Riau tanpa prestasi apapun," sambungnya.
Sementara itu, Effendy Sianipar sendiri enggan menjawab terkait ingin majunya Muhammad Adil sebagai Gubernur Riau. Menurutnya, itu merupakan kewenangan DPP.
"Kalau itu, saya tidak berkompeten menjawab. Jadi gubernur itu wewenangnya ibu Mega," kata Effendy singkat.
Meski begitu, anggota Komisi IV DPR RI itu juga memuji akselerasi Muhammad Adil dalam membangun kabupaten termuda di Riau ini.
"Saya hanya ingin kasi tau kalau dia sangat agresif untuk membangun Kepulauan Meranti. Walaupun banyak hambatan, karena beliau sangat kencang larinya," pungkas Effendy. (R-01)