Dana Keuangan Desa Teluk Buntal Tak Bisa Dicairkan Diduga Imbas Undang Gubernur Riau, Kades Disuruh Menghadap Bupati Kepulauan Meranti
SABANGMERAUKE NEWS, Kepulauan Meranti - Alokasi dana desa (ADD) Desa Teluk Buntal, Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kepulauan Meranti tak kunjung bisa dicairkan. Akibatnya, pelaksanaan operasional desa, termasuk pembayaran penghasilan tetap (Siltap) kepala desa serta perangkat desa menjadi macet.
Informasi yang beredar, tak kunjung dicairkannya ADD sebagai imbas kedatangan Gubernur Riau, Syamsuar ke desa tersebut pada 12 Juni lalu yang disambut antusias masyarakat. Saat itu bahkan digelar syukuran kenduri sekampung atas terpilihnya kepala desa.
Kepala Desa Teluk Buntal, Agusman Riadi saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut mengatakan, pagu anggaran ADD sudah keluar dan hanya tinggal pengajuan untuk segera dicairkan. Adapun pengajuan dilakukan untuk tahap III dan IV tahun angaran 2022.
Namun kata Agusman, saat meminta rekomendasi dari camat untuk permohonan pencairan ADD, hingga saat ini tidak kunjung ditandatangani dan terkesan dipersulit.
"Ketika seluruh desa di Kepulauan Meranti ADD tahap III sudah dicairkan semua dan tahap IV dalam proses pengajuan, desa kami tak kunjung bisa mendapatkan ADD karena belum mendapatkan rekomendasi pencairan dari kecamatan," kata Agus, Minggu (11/9/2022).
Hingga saat ini, kata Agus pihaknya masih mempertanyakan apa alasannya hingga ADD tersebut tidak bisa dicairkan.
"Seingat saya tidak pernah melakukan kesalahan yang besar. Sementara alasan camat tidak mau memberikan rekomendasi karena belum mendapatkan izin dari Bupati," ungkapnya.
Namun Agus menduga jika alasan tidak dicairkannya ADD tersebut karena pihak desa pernah mengundang Gubernur Riau Syamsuar datang ke desa tersebut.
Kunjungan kerja Gubri Syamsuar di Desa Teluk Buntal pada 12 Juni lalu disambut antusias warga. Ratusan warga setempat kala itu memadati lapangan sepak bola Teluk Buntal untuk melihat langsung kedatangan Gubri Syamsuar.
Saat itu, Wakil Bupati Meranti, Asmar didampingi anggota DPRD Meranti H Atta turut menjemput kedatangan orang nomor satu di Riau itu.
Di kesempatan itu Gubri mengajak unsur desa berkolaborasi untuk membangun negeri. Mulai dari tingkat kepala desa harus bisa bekerjasama dengan kecamatan. Kemudian, saling membahu dengan kabupaten, dan didukung kerja sama yang baik di tingkat provinsi
"Saya baru menjabat sebagai kepala desa 8 bulan. Saya tidak paham kesalahan apa yang telah saya buat. Namun saya ingat, saya telah mengundang Pak Gubernur Riau untuk datang ke desa kami dalam rangka menghadiri syukuran dan ingin mencari anggaran lebih dari provinsi lewat perhatian Pak Gubernur, hanya itu," kata Agusman.
Pernah Menghadap Bupati
Terhadap kondisi tersebut, Agusman Riadi akhirnya memberanikan diri menghadap Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil untuk meminta petunjuk. Namun upaya yang dilakukan juga tidak membuahkan hasil.
"Sudah beberapa kali saya menghadap Bupati. Di sana saya katakan jika saya salah saya minta maaf. Usai pertemuan itu belum ada jalan keluar. Bupati hanya meminta camat saja yang menghadap, namun hingga saat kini tak ada tanda- tanda akan cair," ungkapnya.
Plt Kepala Dinas Pemerintahan Masyarakat Desa (PMD) Kepulauan Meranti, Abdul Hamid mengklaim tidak ada persoalan antara instansinya dengan pencairan ADD Desa Teluk Buntal.
"Kalau kami pada dasarnya tak ada persoalan. Itu kan persoalannya dengan Pak Bupati saja. Kita sudah sarankan kemarin, cobalah menghadap Pak Bupati, seperti apa persoalan nya. Terkait apa masalahnya kita tak tahu," kata Hamid.
Sebagaimana yang kerap diwartakan, hubungan Bupati Kepulauan Meranti HM Adil dengan Gubernur Riau Syamsuar diwarnai panas dingin. Beberapa kali HM Adil mengeritik Syamsuar akibat kebijakan alokasi anggaran yang minim untuk Kepulauan Meranti sebagai kabupaten termuda yang termiskin di Riau.
Bersifat Rahasia
Sementara itu, Camat Tebingtinggi Timur, Nurman SH saat dikonfirmasi menyebutkan jika ada syarat pengajuan ADD yang kurang, sehingga ia belum bisa memberikan rekomendasi.
Persyaratan yang dimaksudkan adalah kepala desa diharuskan kembali untuk menghadap Bupati.
"Kendalanya kan administrasi, suruh dia melengkapi dulu, Pak Kadesnya tahu itu. Saya juga sudah berunding dengan Pak Kades. Saya juga sudah menghadap Pak Bupati. Pak Bupati bilang biar kadesnya saja yang menghadap lagi," kata Nurman, Sabtu (10/9/2022) sore.
Ketika ditanyakan, berkas yang kurang tetapi kenapa harus sampai menghadap Bupati, Nurman mengatakan jika itu bersifat rahasia.
"Saya kurang tahu. Tapi yang jelas
persyaratan dengan Pak Bupati kan tentu ada juga. Rekomnya belum diteken, saya kan harus menunggu instruksi bupati dulu," tuturnya.
Disebutkan Nurman, Bupati ingin kepala desa bersangkutan bertemu dengan membawa tokoh masyarakat setempat.
"Pokoknya dia harus jumpa Pak Bupati lagi dengan membawa tokoh-tokoh masyarakat dan orang tua di desa itu ke rumah dinas.
Kalau dengan saya tak ada kendala, boleh tanya dengan kadesnya," pungkas Nurman.
SabangMerauke News telah mengonfirmasi Bupati Kepulauan Meranti, HM Adil ikhwal persoalan yang menyebabkan tak cairnya ADD Desa Teluk Buntal. Namun hingga berita ini diterbitkan, Bupati Adil belum membalas pesan konfirmasi yang dilayangkan via WhatsApp. (R-01/cr7)