Ketua RW Pekanbaru Tuding BLT Kerap Tak Tepat Sasaran, Pemko Salahkan Kementerian Sosial
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berimbas kepada kenaikan harga bahan pokok lainnya. Kenaikan ini tentu saja menimbulkan keluhan di tengah masyarakat.
Masyarakat menyayangkan kebijakan kenaikan harga BBM. Selain itu, seluruh bantuan yang diberikan pemerintah, apapun itu bentuknya kerap kali tak tepat sasaran. Hal ini disampaikan oleh Ketua RW di Kecamatan Marpoyan Damai, Siti Rohana.
Siti menilai, ketidak tepat sasarannya bantuan ini karena ada warganya yang sudah lama tidak bermukim di wilayahnya alias pindah, tetapi masih mendapatkan bantuan. Dirinya menyayangkan karena pemerintah tidak meninjau ulang terhadap bantuan tersebut.
"Selain permasalahan tak tepat sasaran, apakah BLT BBM hanya sampai bulan November? Setelah itu ditiadakan?" tanya Siti dalam agenda focus group discussion (FGD) yang bertema 'Pengalihan Subsidi untuk Mewujudkan Penyaluran Yang Tepat Sasaran', Jumat (9/9/2022).
Menanggapi pertanyaan Siti, Manager Pertamina Rayon 1, Brans yang diwakili Muhajirka mengatakan, untuk saat ini, pihaknya menganalisis sampai bulan November.
"Apakah akan dilanjutkan lagi atau tidaknya, kami belum bisa pastikan," kata Muhajirkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Riau, Tengku Zul Efendi menanggapi pernyataan Siti terkait BLT tidak tepat sasaran. Ia mengatakan, pendataan bantuan yang belum tepat sasaran, pihaknya mengajak penegak hukum untuk mengawasi BLT agar tepat sasaran.
Asisten II Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru, Sabrina menambahkan, pihaknya sudah melakukan dan mengupdate data terbaru. Pihaknya juga sudah mengkritisi langsung ke Kemensos, tetapi Kemensos masih saja mengeluarkan data yang sama seperti sebelumnya.
"Kami akan tetap berusaha mengkonfirmasi data terbaru ke Kemensos agar bantuan tepat sasaran," kata Sabrina.
Kendaraan Bermotor Tak Sesuai Standar
Dalam FGD tersebut, salah seorang mahasiswa dari Universitas Riau (Unri) juga mempertanyakan bagaimana tindakan terhadap kendaraan bermotor yang mengisi BBM tetapi tidak sesuai dengan standarnya.
Wakapolresta Pekanbaru AKBP Hengki Poerwanto langsung memberikan tanggapan. Jika kedapatan ada kendaraan yang mengisi BBM tidak sesuai dengan standart yang berlaku, maka akan terkena tindakan hukum.
"Kami juga akan mengawal kebijakan pemerintah dan akan melakukan sosialisasi pemahaman akan kesadaran masyarakat," kata Hengky.
BMW Isi BBM Pertalite
Sementara itu, Muhajirkan membenarkan adanya mobil BMW yang mengisi BBM subsidi jenis Pertalite di salah satu SPBU di Kota Pekanbaru.
"Kami tindak bisa menindak langsung atas kejadian yang viral dimana mobil BMW seharga 1,5 miliar mengisi bahan bakar Pertalite di SPBU Arifin Achmad, karena kejadiannya sebelum penetapan kenaikan BBM. Untuk selanjutnya, kita lakukan pengawasan terhadap kendaraan yang akan mengisi BBM," kata Muhajirka. (cr7)