Bicara Sampah dan Banjir, Muflihun Sebut Tingkat Kesadaran Masyarakat Pekanbaru Masih Rendah
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Pejabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun enggan disalahkan sepenuhnya terhadap kedua permasalahan sampah dan banjir di Kota Pekanbaru yang hingga kini belum menemukan titik terang.
Menurut Muflihun, jika permasalahan sampah dan banjir ini diurai, maka ditemukan tingkat kesadaran masyarakat masih rendah.
"Kalau kita urai, ini tidak sepenuhnya kesalahan pemerintah, tapi juga tingkat kesadaran masyarakat yang kurang," kata Muflihun saat usai melaksanakan apel pagi Pencanangan Gotong Royong Massal Pemerintah Kota Pekanbaru, Kamis (8/9/2022).
Meski begitu, Muflihun tetap mencari solusi agar banjir dan sampah tidak menjadi permasalahan tahunan di Kota Pekanbaru. Salah satunya dengan mengadakan gotong royong untuk menciptakan Pekanbaru bersih dan bebas banjir.
Adapun gotong royong ini terdiri dari empat sasaran. Yakni sasaran pertama, Jalan HR Soebrantas Kecamatan Bina Widya dan Tuah Madani. Sasaran kedua, Jalan Adi Sucipto Kecamatan Marpoyan Damai.
Sementara sasaran ketiga, Jalan Kiai Haji Ahmad Dahlan Jalan Dahlia, juga Jalan Durian Kecamatan Sukajadi/ Lalu, sasaran keempat, Jalan Riau dan Jalan Thamrin Kecamatan Payung Sekaki. Adapun target dari gotong royong ini adalah mengangkat sedimen yang ada di dalam saluran.
"Kemudian, mengangkat halangan dibadan air berupa kayu, tiang, dan bekas bangunan. Lalu, memotong rumput dan pembersihan saluran. Membuka bak kontrol di halaman ruko yang di beton oleh pemiliknya," ujar Muflihun.
Target selanjutnya adalah mensosialisasikan pada masyarakat yang memiliki jembatan penyeberangan untuk taat dengan aturan yang berlaku.
"Agenda gotong royong ini akan dilaksanakan sekali sebulan di kantor masing-masing untuk menunjukkan kepada masyarakat akan kepedulian gotong royong," ujar Muflihun
Gotong Royong dan Tim Adipura
Muflihun membantah bahwa kegiatan gotong royong ini tidak ada kaitannya dengan kedatangan tim adipura pada hari Senin mendatang.
"Kalau bisa, adipura ini dapatnya tahun depan, tapi kondisi begini saya sedikit pesimis, karena dukungan masyarakat belum terlalu optimal," ujar Muflihun.
Saat ditanya terkait instalasi pengolahan air limbah (IPAL), Muflihun menegaskan kepada pihak IPAL untuk segera menyelesaikan proyek tersebut.
"Jika tidak secepatnya diselesaikan, maka kami akan memanggil yang ke tiga kalinya," pungkas Muflihun. (cr7)