Inilah Jejak Turun-Naik Harga Pertalite di Era Jokowi Berkuasa
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Pemerintahan Jokowi resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite sejak Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB kemarin. Dari harga awal Rp 7.650 per liter, kini rakyat membelinya seharga Rp 10 ribu per liter.
Diketahui, pemerintahan Jokowi sejak berkuasa pada 2014 silam, sudah beberapa kali melakukan kebijakan turun-naik harga BBM subsidi khususnya jenis Pertalite.
Pertalite sendiri mulai diperkenalkan sejak Jumat, 24 Juli 2015. BBM subsidi dengan kualifikasi RON 90 itu mulai uji pasar secara terbatas di Jakarta, Bandung, dan Surabaya dengan harga Rp 8.400 per liter.
Produk ini dinilai sebagai penyeimbang dari BBM subsidi sebelumnya yakni Premium. Harga Pertalite saat itu lebih mahal Rp 1.000 dibanding Premium yakni RON 88.
Untuk pertama kalinya, harga Pertalite turun tipis Rp 100 per liter pada 1 September 2015 menjadi Rp 8.300 per liter.
Pertalite kembali turun pada 5 Januari 2016 bersamaan dengan penurunan harga BBM jenis lainnya. Saat itu, Pertalite dipatok Rp 7.900 per liter.
Pada Maret 2016, Pertamina tercatat lebih dari sekali menurunkan harga Pertalite dalam sebulan. Yakni pada 1 Maret 2016 dijual dengan harga Rp 7.500 per liter. Kemudian pada 15 Maret 2016, harga Pertalite di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan sebagian Sumatera menjadi yang termurah, tepatnya Rp 7.300 per liter.
Sedangkan di daerah lain kebanyakan dijual seharga Rp 7.500 per liter. Saat itu, hanya di Riau harga Pertalite dibanderol Rp 7.700 per liter.
Pada 30 Maret 2016, di wilayah yang sama harga Pertalite kembali turun menjadi Rp 7.100-Rp 7.500 per liter. Selanjutnya sejak 15 Mei 2016 harga Pertalite kembali turun menjadi Rp 6.900-Rp 7.300 per liter.
Per 16 Desember 2016, harga Pertalite mengalami kenaikan dijual dengan harga Rp 7.050-Rp 7.450 per liter.
Terhitung sejak 5 Januari 2017, harga Pertaite dipatok Rp 7.350-Rp 7.750 per liter. Kemudian, sejak 21 Maret 2017, harga Pertalite naik menjadi Rp 7.400-Rp 7.800 per liter.
Pertalite kembali naik pada 29 April 2017, menjadi Rp 7.500-Rp 7.900 per liter.
Pada 24 Maret 2018, harga Pertalite naik lagi menjadi Rp 7.800-Rp 8.150 per liter.
Pemerintah pada 5 Januari 2019 menurunkan harga Pertalite menjadi Rp 7.650-Rp 8.000 per liter. Sejak saat itu, harga Pertalite relatif stabil meski harga BBM jenis lainnya mengalami kenaikan.
Pada tahun 2020 hingga 2021, di sebagian daerah Pertalite bahkan dijual dengan harga setara dengan Premium melalui program Langit Biru. Tujuannya, agar masyarakat mau beralih menggunakan Premium.
Pertamina bahkan sempat meluncurkan promo Pertalite dijual seharga Premium yakni Rp 6.450 per liter lewat. Praktis, konsumsi Pertalite melonjak drastis dan Premium makin langka.
Hampir dua tahun pemerintah tidak pernah mengutak-atik harga jual Pertalite. Hingga akhirnya pada Sabtu (3/9/2022) kemarin, harga Pertalite naik secara tajam dari semula dijual Rp 7.650 per liter, kini rakyat membelinya seharga Rp 10 ribu per liter. Kenaikan mencapai Rp 2.350 per liter.
Sebenarnya, jika dilihat sejak awal Pertalite diperkenalkan pada 24 Juli 2015 lalu, kenaikan harga saat ini tidak terlalu meroket yakni sekitar Rp 1.600 per liter. Karena awalnya Pertalite dijual saat itu seharga Rp 8.400 per liter. Atau jika dirata-ratakan selama 7 tahun sejak 2015, kenaikan mencapai Rp 120 per liter. (*)