In Memoriam, James Pasaribu Orang Batak 30 Tahun Jadi Anggota DPRD di Tanah Melayu
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - James Pasaribu telah pergi menghadap Sang Pencipta. Ia tutup usia, Sabtu (3/9/2022) kemarin di Pekanbaru.
Sosok politisi senior PDI Perjuangan di Riau ini meninggal dalam usia 83 tahun. Ia pergi ketika masih menduduki kursi DPRD Provinsi Riau pada periode keempat, sejak 2004 silam.
James mencetak rekor sejarah politisi yang mampu mempertahankan kursi di Dewan sebanyak 6 kali berturut-turut di Riau, tanpa pernah jedah terputus.
Karir politiknya diawali saat menjadi anggota DPRD Kabupaten Indragiri Hilir sebelum reformasi meletus. Dua periode menjadi anggota Dewan di Tembilahan, James kemudian hijrah ke DPRD Provinsi masih dari daerah pemilihan yang sama. James tak pernah berpindah dapil, selalu saja dari Kabupaten Inhil.
Rekor kedua yang ditorehkannya yakni menjadi politisi berdarah Batak yang mampu menembus 6 periode atau hampir 30 tahun menjadi anggota Dewan di Tanah Melayu Provinsi Riau tanpa terputus. Agak sulit meniru langkah politik pria yang sudah bertitel haji ini.
"Kami merasakan duka yang mendalam. Kami kehilangan sosok senior dan juga sudah kami anggap sebagai orangtua di PDI Perjuangan Riau," kata Wakil Ketua DPRD Riau dari PDI Perjuangan Syafaruddin Poti, Sabtu kemarin.
H James Pasaribu dikenal tak banyak bicara. Dalam forum-forum rapat di DPRD Riau ia lebih banyak mendengar mitra-mitra kerja dari dinas terkait memaparkan informasi pemerintahan.
Namun, sekali ia bicara langsung pada substansi masalah. Ia tak pintar bererotika namun langsung menyentuh poin persoalan. Ia sangat kritis pada persoalan-persoalan kerakyatan.
Pantang baginya program-program pro rakyat dipangkas. Ia akan marah manakala pemerintah daerah (eksekutif) mengorbankan anggaran untuk rakyat, hanya untuk dialihkan pada kegiatan seremonial.
Bagi masyarakat di Indragiri Hilir, James Pasaribu sudah dikenal luas. Jika tidak, mana mungkin ia bisa menjadi anggota DPRD enam periode dari Negeri Seribu Parit itu. Belum pernah ada yang bisa menyisihkannya dari kursi PDI Perjuangan dapil Indragiri Hilir.
Ia juga dikenal merakyat. Konstituennya begitu fanatik dan melekat. Cara bergaulnya di tanah perantauan layak dijadikan panutan.
Dalam beberapa tahun terakhir, kesehatannya terus menurun. Namun, meski kondisinya sakit ia tetap saja masuk ke kantor Dewan. Di usianya yang sudah tua, semangat politiknya masih muda menyala.
Kini, James Pasaribu telah tiada. Sebagai penghormatan terakhir, jenazahnya sebelum dikebumikan akan disemayamkan lebih dulu di gedung DPRD Riau, tempat ia bertugas hampir 20 tahun lamanya.
Selamat jalan, Sang Banteng Sejati. (*)