Massa Mahasiswa Riau Sebut Wakil Rakyat Pengkhianat, Desak Suarakan Tolak Harga BBM Naik
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) melaksanakan aksi demonstrasi menolak kenaikan BBM bersubsidi, Jumat (2/9/2022).
Massa aksi terus meminta anggota legislatif Riau untuk menemui mereka. Namun, hingga puluhan menit menunggu, tak satu pun anggota DPRD Riau menemui mereka. Hal ini lantas membuat massa aksi semakin tidak sabar.
"Wahai pengkhianat-pengkhianat rakyat, hari ini wajahmu dan warnamu akan kami tandai," teriak para massa aksi secara bersama-sama untuk meminta anggota DPRD Riau keluar dan menanggapi enam tuntutan para massa aksi.
Tak berselang lama, Ketua Komisi V DPRD Riau, Robin P Hutagalung mendatangi massa aksi. Robin mendengarkan tuntutan massa aksi yang dibacakan Ketua KAMMI Riau Wahyu Andri Septyo.
"Terimakasih atas aspirasi adik-adik mahasiswa. Akan saya disampaikan tuntutan tersebut kepada Ketua DPRD Riau untuk dilanjutkan kemudian," kata Robin.
Adapun enam tuntutan tersebut, yakni, pertama, menolak Pemerintah Republik Indonesia menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Kedua, mendesak pemerintah menunda proyek strategis nasional (PSN) yang tidak berdampak langsung bagi masyarakat. Kemudian dialihkan ke anggaran subsidi BBM.
Ketiga, mendesak pemerintah RI untuk menstabilkan harga bahan pokok dan menekan angka inflasi. Keempat, mendesak pemerintah Republik Indonesia dan Pertamina untuk menjamin stok BBM Solar dan Pertalite di Riau hingga akhir tahun.
Kelima, mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan program bantalan melalui BLT BBM bersubsidi karena tidak sebanding inflasi yang akan timbul dari kenaikan harga BBM bersubsidi.
Kemudian, tuntutan keenam, mendesak pemerintah RI dan Pertamina untuk membuat regulasi serta pengawasan yang jelas terhadap pendistribusian BBM bersubsidi. (cr8)