KAMMI-IMM Riau: Tolak Kenaikan BBM Subsidi, Tunda Proyek Strategis Nasional!
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Mahasiswa gabungan dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) melaksanakan aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Riau, Jumat (2/9/2022) pukul 15.30.
Dalam orasinya, Ketua DPD IMM, Nofra Khairon menyampaikan enam tuntutan. Tuntutan pertama, menolak pemerintah Republik Indonesia menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Kedua, mendesak pemerintah menunda proyek strategis nasional (PSN) yang tidak berdampak langsung bagi masyarakat. Kemudian dialihkan ke anggaran subsidi BBM.
Ketiga, mendesak pemerintah RI untuk menstabilkan harga bahan pokok dan menekan angka inflasi. Sementara tuntutan yang keempat dibacakan oleh Ketua Umum PW Kammi Riau, Wahyu Andrie Septyo mendesak pemerintah Republik Indonesia dan Pertamina untuk menjamin stok BBM Solar dan Pertalite di Riau hingga akhir tahun.
"Kelima, mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan program bantalan melalui BLT BBM bersubsidi karena tidak sebanding inflasi yang akan timbul dari kenaikan harga BBM bersubsidi," kata Wahyu.
Wahyu menjelaskan, tuntutan keenam, mendesak pemerintah RI dan Pertamina untuk membuat regulasi serta pengawasan yang jelas terhadap pendistribusian BBM bersubsidi.
"Hari ini, KAMMI dan IMM Riau hadir untuk menolak harga BBM bersubsidi naik. Jika harga BBM naik, maka harga bahan pangan pasti juga akan naik," kata koordinator lapangan (korlap) aksi, Febriansyah.
Hal serupa juga diungkapkan korlap IMM, Topan. Ia meminta ke-65 anggota legislatif Riau tersebut untuk menemui mereka.
"Kami mengundang 65 orang bapak ibu Wakil rakyat yang baju-bajunya dibeli pakai uang rakyat, kami mengundang kalian untuk hadir kesini!" teriak Topan.
Sementara itu, para aksi demo juga berteriak secara bersama-sama dengan mengatakan pengkhianat rakyat.
"Wahai penghianat-penghianat rakyat, hari ini wajahmu dan warnamu akan kami tandai," teriak para massa aksi secara bersama-sama. (CR8)