Nelayan Kepulauan Meranti di Ujung Perbatasan Indonesia Gelar Upacara HUT Kemerdekaan, Singgung Peran Negara Soal Abrasi Capai 7 Kilometer
SABANGMERAUKE NEWS, Kepulauan Meranti - Komunitas Nelayan di Desa Sungai Gayung Kiri menggelar upacara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan RI di pantai, Rabu (17/8/2022) pagi.
Di tengah suara deburan ombak dan angin laut yang berhembus kencang, peserta upacara terdiri dari 60 orang nelayan berdiri tegap dengan sikap sempurna. Bendera ditancapkan di atas sampan dengan hiasan atribut merah putih.
Kepala Desa Sungai Gayung Kiri, Perdana Noriowati mengatakan, upacara peringatan HUT ke 77 RI kali ini berbeda dibanding pelaksanaan sebelumnya. Cara ini diambil agar mendapat perhatian pemerintah pusat untuk segera melakukan penanganan secepatnya dari ancaman abrasi.
Perdana menjelaskan, akibat abrasi, banyak lahan perkebunan masyarakat yang hancur. Begitu juga dengan pemukiman masyarakat yang ada dibibir pantai.
"Kami dari segenap pemerintah dan masyarakat desa butuh perhatian khusus pemerintah pusat terkait abrasi yang melanda desa kami agar tidak tertinggal dengan desa yang lain. Saat ini, sudah 7 kilometer daratan desa yang sudah tergerus ke laut," kata Perdana.
Perdana juga mengatakan, abrasi yang mengganas itu memicu ancaman kehilangan ruang kehidupan bagi masyarakat pesisir yang menempati kawasan tersebut. Salah satu yang paling dikhawatirkan adalah kehilangan mata pencaharian sebagai nelayan tradisional. Abrasi berpotensi mengancam kedaulatan negara karena wilayah yang terus berkurang.
"Mari kita bersama-sama mengetuk hati pemerintah pusat agar lebih peduli dengan nasib masyarakat di perbatasan negara ini. Semoga yang kami lakukan ini bisa membuka mata dan hati pemegang kebijakan bahwa ancaman abrasi adalah ancaman serius yang perlu kebersamaan di dalamnya," ujar perdana. (R-01)