Ketua Umum PPP Ungkap Tradisi 'Amplop Kiai' di KPK, Anak Buah Langsung Minta Maaf
SABANGMERAUKE NEWS - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa jadi sorotan kerena omongannya yang dianggap merendahkan kiai. Suharso menyinggung 'amplop' kiai saat acara KPK memberikan pembekalan antikorupsi kepada pengurus PPP pada Senin, 15 Agustus 2022.
Saat itu, selaku Ketua Umum PPP, Suharso diberikan kesempatan untuk menyampaikan sambutan. Pun, ketika itu, dia menceritakan pengalamannya saat masih menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP.
Dia mengatakan pernah berkunjung ke pondok pesantren (ponpes) besar di suatu daerah. Saat itu, ia ingin meminta doa dari beberapa kiai yang juga pengasuh ponpes tersebut.
"Ketika kemudian saya Plt Ketua Umum. Saya mesti bertandang pada beberapa kiai besar pada pondok pesantren besar. Ini demi Allah dan RasulNya terjadi. Saya datang ke kiai itu dengan beberapa kawan. Lalu, saya pergi begitu saja. Ya, saya minta didoain. Kemudian, saya jalan," kata Suharso dikutip pada Kamis, 18 Agustus 2022.
Tapi, Suharso mengaku tak lama setelah itu, dia dapat pesan dari seseorang yang menanyakan titipan untuk kiai.
"Tak lama kemudian saya dikirimin pesan, di WhatsApps, Pak Plt, tadi ninggalin apa nggak untuk kiai?" cerita Suharso.
Suharso saat itu menduga mungkin ada barang cucunya yang tertinggal di pondok pesantren. Tapi, kata orang yang mengirim pesan itu menegaskan bukan barang ketinggalan yang dimaksud.
Pun, Suharso disindir seperti tak paham dengan maksud ninggalin untuk kiai di ponpes. Dia menirukan omongan orang yang bertanya terhadapnya. Dia baru memahami bila maksudnya menyangkut soal amplop untuk kiai.
"Kayak nggak ngerti aja Pak Harso ini, gitu Pak Guru. I've provited one, every week. Dan, setiap ketemu Pak, ndak bisa Pak. Dan bahkan sampai saat ini, kalau kami ketemu di sana. Itu kalau salamannya itu nggak ada amplopnya, itu pulangnya itu, sesuatu yang hambar," tuturnya.
Tanggapan PPP
Suharso jadi sorotan, PPP pun memberikan tanggapan. Wakil Ketua Umum DPP PPP Arsul Sani menyampaikan permohonan maaf atas pernyataan Suharso. Dia mengatakan DPP PPP ke depan akar hati-hati dalam bicara dan bersikap.
"Kami memohon maaf yang setulus-tulusnya kepada para kiai. Dan, berjanji bahwa jajaran PPP lebih berhati-hati atau ikhtiyat dalam berucap dan bertindak ke depan agar tidak terulang lagi,” kata Arsul Sani, dalam keterangannya, Kamis, 18 Agustus 2022.
Arsul menekankan Suharso dalam pidatonya tak bermaksud untuk merendahkan atau menghina kiai. Namun, ia bilang apa yang disampaikan Suharso soal pemberian kepada kiai itu membuka ruang untuk ditafsirkan merendahkan para kiai.
Meski demikian, ia mengakui hal itu jadi pembelajaran bagi PPP ke depan. Menurutnya, jangan sampai terpeleset lidah saat bicara di depan publik.
“Ini jadi pembelajaran bagi kami semuanya untuk lebih berhati-hati dalam berkomunikasi di ruang publik. Tidak boleh lagi terpeleset atau slip of tounge menyampaikan sesuatu yang berpotensi menimbulkan kontroversi, resistensi atau kesalahpahaman di ruang publik,” kata Arsul. (*)