Warga Menjerit BBM Subsidi Langka, Pertamina Klaim Jatuhkan Sanksi 26 SPBU Nakal di Riau: Apa Sih Sanksinya?
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi di sejumlah wilayah Riau diduga kuat akibat penyaluran yang tidak tepat sasaran. Warga Riau, khususnya Kota Pekanbaru menjerit karena stok BBM subsidi di SPBU kerap kosong dan cepat habis.
"Sudah berapa lama menunggu Biosolar, gak datang-datang juga truk pengantarnya. Nanti kalau datang lagi, tiba-tiba sudah habis. Lebih baik saya menunggu sajalah, walau gak pasti kapan datangnya Biosolar," kata Anto, warga Jalan Darma Bakti, Pekanbaru, Rabu (17/8/2022) dilansir JPNN.
Di tengah kelangkaan BBM subsidi tersebut, PT Pertamina mengklaim telah menjatuhkan sanksi kepada 26 SPBU yang melakukan penyelewengan BBM bersubsidi di Riau.
Section Head Communication dan Relation PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Agustiawan kepada media menjelaskan, PT Pertamina sudah melakukan tindakan tegas terhadap SPBU yang melakukan penyimpangan terkait pendistribusian BBM Bersubsidi di Riau.
Menurutnya, sudah sebanyak 26 SPBU yang diberikan sanksi terkait penyaluran BBM subsidi secara tidak tepat.
Agustiawan merincikan jenis pelanggaran yang dilakukan 26 SPBU tersebut tidak sesuai dengan surat edaran (SE) gubernur.
“Ada SPBU yang melayani pembelian Biosolar dengan wadah jeriken tanpa rekomendasi dan melayani kendaraan yang mengisi secara berulang,” beber Agustiawan.
PT Pertamina lantas menjatuhkan sanksi berupa denda hingga sanksi berat.
“Kita sanksi denda sampai penghentian penyaluran BBM subsidi ke SPBU yang melanggar,” jelas Agustiawan.
Dalam beberapa pekan terakhir, kelangkaan BBM subsidi menerpa wilayah Riau. Seorang petugas SPBU di Jalan Darma Bakti, Pekanbaru menyebut, pasokan BBM subsidi memang dikurangi oleh Pertamina.
"Memang dikurangi. Sekarang cuma 8 ribu liter yang diantar," kata petugas tersebut. (*)