Jimat Raja Firaun Mesir Dicuri dari Kuburan Keramat Berusia 3 Ribu Tahun
SABANGMERAUKE NEWS - Tahun ini menandai peringatan 100 tahun penemuan makam raja anak laki-laki yang dipenuhi dengan singgasana, kereta dan ratusan benda lain oleh arkeolog Howard Carter.
Carter menemukan makam Firaun Tutankhamun pada 1922. Dia mencuri beberapa harta karun yang ditemukan di situs pemakaman berusia 3.300 tahun.
Menurut Bob Brier, ahli Mesir Kuno terkemuka di Long Island University, rumor telah lama beredar bahwa Carter mencuri harta karun, "Tapi sekarang tidak ada keraguan tentang itu," kata Brier.
Korespondensi antara Carter dan anggota tim penggaliannya tetap dalam koleksi pribadi tetapi akan diterbitkan oleh Oxford University Press dalam buku Brier yang akan datang, 'Tutankhamun and the Tomb that Changed the World'.
Carter memberi jimat kepada Egyptologist Inggris, Alan Gardiner. Saat itu Gardiner diminta oleh Carter untuk menerjemahkan hieroglif yang ditemukan di makam 'whm amulet', yang digunakan untuk persembahan kepada orang mati.
Selasa, 16 Agustus 2022, Carter mengatakan kepada Gardiner bahwa jimat itu tidak berasal dari makam.
Belakangan, Gardiner menunjukkan jimat itu kepada Reginald Engelbach, yang merupakan direktur British Museum Mesir di Kairo pada masa itu dan dia baru tahu bahwa jimat itu sebenarnya berasal dari makam Tutankhamun karena cocok dengan contoh lain yang semuanya dibuat dari cetakan yang sama.
"Amulet yang Anda tunjukkan kepada saya adalah hasil curian dari makam Tutankhamun. Saya sangat menyesal telah ditempatkan dalam posisi yang begitu canggung. Saya tentu saja tidak memberi tahu Engelbach bahwa saya memperolehnya darimu," tulis Gardiner pada 1934.
Dalam dekade berikutnya, Carter mengawasi pemindahan benda-benda itu dan transportasinya menyusuri Sungai Nil ke Kairo di mana benda-benda itu dipajang di Museum Mesir. (*)