Insiden Penyerangan Wasit: PSSI Denda KS Tiga Naga Pekanbaru Rp 75 Juta, Pelatih Dilarang Beraktivitas Sepakbola 3 Tahun!
SM News, Pekanbaru - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menjatuhkan sanksi keras kepada tim sepakbola KS Tiga Naga, Pekanbaru, Riau. Hukuman diberikan sebagai buntut terjadinya penyerangan terhadap wasit dalam pertandingan menghadapi Semen Padang FC pada Senin (29/11/2021) lalu.
Dua orang wasit dilaporkan menjadi korban penyerangan oleh sejumlah official KS Tiga Naga usai kalah 1-0 atas Semen Padang FC. Hasil tersebut menjadi pukulan telak bagi KS Tiga Naga karena harus tercampak mengalami degradasi ke Liga 3.
Dalam pengumuman yang disampaikan PSSI lewat situs resmi pssi.org yang diupload, Minggu (5/12/2021) disebutkan bahwa PSSI telah melakukan Sidang Komite Displin pada 3 Desember lalu.
Hukuman kepada KS Tiga Naga diberikan secara beruntun kepada sejumlah pihak dan elemen. Yakni hukuman kepada kepala pelatih KS Tiga Naga, Feryandes Rozialta berupa larangan beraktivitas di sepakbola selama 36 bulan dan denda Rp 25 juta. Komite Displin PSSI menyebut Feryandes usai pertandingan melakukan provokasi terhadap ofisial tim untuk menyerang perangkat pertandingan.
Selain itu, Asisten Pelatih KS Tiga Naga, Beni Setiadi juga dihukum larangan berkegiatan di sepakbola selama 24 bulan dan denda Rp 10 juta.
Sementara, klub KS Tiga Naga juga dihukum denda sebesar Rp 75 juta sebagai bentuk sanksi tingkah laku buruk tim dan 4 ofisial tim secara bersama sama melakukan ancaman, intimidasi, pengejaran, pemukulan dan penganiayaan terhadap perangkat pertandingan.
Berikut daftar hukuman yang dijatuhkan Komite Displin PSSI yang diumumkan dalam situs tersebut:
1. Pelatih kepala KS Tiga Naga, Sdr. Feryandes Rozialta
Jenis pelanggaran: Setelah selesai pertandingan melakukan provokasi terhadap ofisial tim untuk menyerang perangkat pertandingan.
Hukuman: Larangan beraktivitas 36 bulan dan Denda Rp. 25.000.000.
2. Asisten Pelatih KS Tiga Naga, Sdr. Beni Setiadi
Jenis pelanggaran: Setelah selesai pertandingan melakukan penyerangan dan pemukulan perangkat pertandingan.
Hukuman: Larangan beraktivitas 24 bulan dan Denda Rp. 10.000.000.
3. Kitman KS Tiga Naga, Sdr. Andria Syahputra
Jenis pelanggaran: Setelah selesai pertandingan melakukan penyerangan dan pemukulan perangkat pertandingan.
Hukuman: Larangan beraktivitas 24 bulan dan Denda Rp. 10.000.000
4. Masseur KS Tiga Naga, Sdr. Herlizon Herly
Jenis pelanggaran: Setelah selesai pertandingan melakukan penyerangan dan pemukulan perangkat pertandingan.
Hukuman: Larangan beraktivitas 24 bulan dan Denda Rp. 10.000.000.
5. Tim KS Tiga Naga
Jenis pelanggaran: Tingkah laku buruk tim. 4 ofisial Tim secara bersama sama melakukan ancaman, intimidasi, pengejaran, pemukulan dan penganiayaan terhadap perangkat pertandingan.
Hukuman: Denda Rp. 75.000.000
Aksi brutal di lapangan hijau itu terjadi saat laga penentu antara tim KS Tiga Naga Pekanbaru menjamu Semen Padang FC di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, Senin (29/11/2021) sore lalu.
Sejumlah orang diduga official dari KS Tiga Naga mengamuk lalu mengejar dan memukul wasit yang memimpin laga berakhir 1-0 dengan kekalahan tuan rumah KS Tiga Naga. Kekalahan ini memang menyakitkan bagi KS Tiga Naga karena harus terlempar dan terdegradasi ke Liga 3.
Dilaporkan, seorang asisten wasit bernama Supriadi yang berasal dari Sumatera Selatan mengalami luka lebam pada bagian wajahnya akibat aksi brutal kemarin sore. Meski demikian, pihak Liga 2 hingga kini belum memberikan klarifikasi dan mengambil langkah lanjutan kasus yang mencoret sportivitas olahraga tersebut.
Kemarahan official KS Tiga Naga diduga dipicu oleh perpanjangan waktu tambahan selama 3 menit oleh wasit Choiruddin. KS Tiga Naga kemungkinan tidak puas karena tambahan waktu terbilang singkat, berharap dapat mengejar ketertinggal 1 gol dari Semen Padang FC.
Aksi pemukulan wasit tersebut beredar di media sosial Instagram yang diupload Yuni Rusmini. Terlihat di dalam video, usai peluit panjang ditiup wasit Choiruddin, sejumlah official yang berada di tepi lapangan mengejar wasit dan hakim garis lalu menarik baju wasit. Sempat terjadi kejar-kejaran selama beberapa saat.
Beruntung sejumlah aparat keamanan segera membentengi wasit dan mengamankannya ke ruangan ganti.
Laga ini menjadi kebahagiaan bagi tim Semen Padang FC karena selamat dari degradasi. Sebaliknya bagi KS Tiga Naga adalah pil pahit karena tahun depan harus memulai lagi kompetisi dari Liga 3.
Hingga saat ini juga belum ada penjelasan dari pihak KS Tiga Naga untuk mengklarifikasi peristiwa tersebut. (*)