Warganet Kutuk Pemerkosaan Bergilir Ibu Muda di Rohul yang Dicecoki Narkoba dan Dikencingi: Manusia Melebihi Setan!
SM News, Rokan Hulu - Berita pemerkosaan bergilir dan berulang kali yang dialami Z, ibu muda di Desa Mahato, Rokan Hulu membuat warganet geram. Komentar netizen begitu keras meminta agar aparat penegak hukum kepolisian menangkap pelaku dan menghukun seberat-beratnya.
Warganet mendesak kepolisian Rohul untuk menangkap seluruh pelaku. Soalnya, saat ini baru satu dari empat pelaku yang ditangkap Polres Rohul.
"Sungguh mengerikan dunia ini. Manusia melebihi setan," komentar warnaget Non*** terkait pemerkosaan sadis tersebut di grup Facebook, Senin (6/12/2021).
Berita Terkait: Alasan Ibu Muda di Rohul Bungkam Meski Diperkosa Berkali-kali, Dicecoki Sabu dan Dikencingi Pelaku: Takut Diceraikan Suami!
"Semakin biadab pelaku pemerkosaan zaman ini. Sebaiknya hukum pemerkosa ditinjau ulang. Perlu hukuman mati dan dikebiri. Mana pengaruh hukum kita kalau sudah begini," kata Kas***.
Warganet lain mengomentari dampak narkoba yang membuat masyarakat kian sadis dan melakukan pemerkosaan secara biadab.
"Astafirullah, beginilahbkalau sudah dipengaruhi narkoba," tulis netizen Arka***.
Seorang warganet mempersoalkan penegakan hukum terhadap kasus pemerkosaan. Ia mempertanyakan alasan aparat polisi yang selalu meminta adanya saksi dalam kasus pemerkosaan.
"Kejar pelaku itu. Tapi pasti alasan kepolisian tidak ada saksi yang melihat kejadian? Tidak ada saksi yang mengetahuinya? Adoh, pusing. Kita lapor, kita cari saksi. Lama-lama hukum rimba yang ada," tulis Tams*** yang terlihat geram dengan banyaknya kasus-kasus pemerkosaan saat ini.
Diwartakan sebelumnya, seorang wanita muda menjadi korban pemerkosaan sadis 4 orang laki-laki biadab di Desa Mahato, Rokan Hulu. Tak hanya diperkosa secara bergilir dalam beberapa waktu berbeda, bayi korban berisinial Z yang masih berusia 3 bulan juga tewas usai dibanting seorang pelaku.
Yang lebih biadab, pelaku mencecoki korban dengan narkoba lalu mengencinginya. Setelah itu korban ditinggalkan begitu saja dan sepeda motornya dirampas pelaku. Sayang, dari empat pelaku pihak kepolisian masih menangkap satu orang, sementara 3 pelaku lainnya masih berkeliaran.
Kuasa hukum korban, Pirnando Hutagalung SH menyatakan, awalnya korban diperkosa oleh Andika, pemuda teman suaminya, di rumahnya daerah Mahato, Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rohul, Riau.
Pelaku Andika memperkosa dan membanting putrinya yang masih berusia 3 bulan dan belakangan meninggal dunia. Korban juga ternyata dicekoki narkoba dan dikencingi oleh para pelaku tak beradab itu.
"Kejadian ini setelah beberapa hari korban diperkosa Andika masih di September. Saat itu korban keluar rumah dengan sepeda motor. Saat di perjalanan korban dihadang tiga orang," ucapnya, Minggu (5/12/2021).
Kemudian dua pelaku yakni Mal dan AT memaksa korban turun dari motor. Kemudian korban disekap dan dibawa dengan menggunakan sepeda motor pelaku. Sementara satu pelaku yang tidak diketahui identitasnya membawa sepeda motor korban.
AT dan Mal membawa korban ke tengah perkebunan kelapa sawit. Di sana korban diperkosa secara bergiliran. Ibu muda berusia 19 tahun ini juga dicekoki dua pelaku dengan narkoba jenis sabu.
Tidak sampai di situ kedua pelaku bejat itu juga tega mengencingi korban. Setelah itu korban ditinggal di kebun sawit.
"Dua pelaku ini sudah berkeluarga memiliki cucu dan sudah dianggap saudara dengan korban," ucapnya.
Penderitan tidak berhenti sampai di situ beberapa hari kemudian dia diperkosa oleh IJ. Saat itu korban yang sedang berada di rumah ditangani IJ. Dengan ancaman senjata tajam dia memperkosa ibu dua anak ini.
Korban dibawa ke kantor OKP yang masih berdekatan dengan rumah korban. Terakhir aksi itu diketahui oleh suami korban. Saat itu Andika masuk ke rumah korban dan mencoba memperkosa kembali.
"Namun saat itu suaminya pulang. Mengetahui Suaminya di rumah, pelaku kabur. Suami korban pun mendesak Z untuk bercerita apa yang terjadi. Korban pun akhirnya menceritakan apa yang terjadi," katanya.
"Suami korban jarang di rumah karena mencari nafkah. Kerjanya serabutan dan malam baru pulang," imbuhnya.
Sementara dalam kasus perkosaan ini, polisi sudah menangkap satu orang yakni Andika.
"Kita sayangkan pelaku lainnya masih bebas berkeliaran,. Kita minta polisi serius menangani kasus ini," pungkasnya.
Kapolres Rokan Hulu, AKBP Eko Wimpiyanto kepada media menyatakan sudah memproses hukum 1 orang pelaku. Ia menyebut berkas perkara tersangka sudah dilimpahkan ke Kejari Rohul. (*)