Sudah 3 Kali Kalah, Prabowo Masih Doyan Ikut Pilpres 2024
SABANGMERAUKE NEWS, Bogor - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan siap dicalonkan sebagai calon presiden 2024. Pernyataan itu dilontarkan dalam Rapat Pimpinan Nasional setelah mendengar aspirasi dari seluruh kader partai berbagai tingkat kepengurusan.
“Dengan ini saya menyatakan bahwa dengan penuh rasa tanggung jawab, saya menerima permohonan saudara untuk dicalonkan sebagai calon Presiden Republik Indonesia,” kata Prabowo saat berpidato di Bogor, Jumat, 12 Agustus 2022.
Prabowo menuturkan, memang ada pihak yang mempertanyakan mengapa tetap maju meski kalah sebelumnya. Namun dia mengingatkan kepada semua kadernya untuk tetap berjuang dalam keadaan apapun seperti para pahlawan atau pejuang terdahulu dan tidak ada kata kalah.
Sebelumnya, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu pernah bertarung di kontestasi pemilihan presiden beberapa kali. Berikut rangkuman jejak jenderal TNI purnawirawan itu selama mengikuti pilpres:
1. Megawati-Prabowo
Prabowo pernah berduet dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada Pilpres 2009. Saat itu mereka bersaing dengan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Budiono dan Jusuf Kalla (JK)-Wiranto.
Megawati-Prabowo kala itu hanya memperoleh 32.548.105 suara dan Jusuf Kalla-Wiranto 15.081.814 suara. SBY-Budiono meraup suara terbanyak dengan 73.874.562 suara.
2. Prabowo-Hatta Rajasa
Menantu Mantan Presiden Soeharto tersebut mencoba peruntungan lagi di Pemilihan Presiden 2014. Dia memilih Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa sebagai wakil presiden yang merupakan dari Partai Amanat Nasional.
Pada Pilpres 2024 sempat terjadi ketegangan antara Gerindra dan PDIP. Saat itu Gerindra sempat menyinggung soal Perjanjian Batu Tulis antara kedua partai.
Gerindra menyatakan dalam perjanjian itu, mereka sepakat untuk mengusung Prabowo sebagai calon presiden pada Pilpres 2014 setelah lima tahun sebelumnya mengusung Megawati Soekarnoputri. PDIP pun membalas bahwa perjanjian itu akan dilaksanakan seandainya Megawati menjadi presiden pada Pilpres 2009.
Sepasang calon itu bertarung melawan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla. Namun akhirnya Prabowo-Hatta kalah dengan perolehan 62.576.444 suara, sedangkan Jokowi-JK unggul dengan mendulang sebanyak 70.997.833 suara.
3. Prabowo-Sandiaga Uno
Masih mencoba peruntungan, dia maju pemilihan RI 1 lagi dengan menggandeng Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta sekaligus pengusaha, Sandiaga Uno. Kedua kalinya, Prabowo bersaing dengan Jokowi di arena pemilihan presiden.
Untuk ketiga kalinya, Prabowo belum pernah diumumkan sebagai pemenang dari pemilihan presiden dan wakil presiden. Jokowi yang menggandeng Ma’ruf Amin memperoleh 85.607.362 suara, sedangkan Prabowo-Sandiaga hanya mendulang sebanyak 68.650.239 suara.
Selama berhadapan dengan Jokowi di kontestasi pemilihan presiden, Prabowo juga dua kali bersujud syukur pada 2014 dan 2019. Walau akhirnya kalah pada 2019, Prabowo memutuskan untuk bergabung ke pemerintahan sebagai Menteri Pertahanan.
Begitu juga dengan Sandiaga Uno yang ditunjuk Jokowi sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Selanjutnya, momentum Pemilihan Presiden 2024 masih ditunggu untuk partai yang akan resmi berkoalisi dengan Partai Gerindra.
Pada Pilpres 2024, Prabowo Subianto disebut-sebut akan berpasangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Kedua partai dikabarkan akan mengumumkan secara resmi koalisi mereka pada hari ini, Sabtu, 13 Agustus 2022. Meskipun demikian, Muhaimin juga berambisi menjadi calon presiden karena sudah melakukan deklarasi pada pekan lalu. (*)