Kamaruddin Sebut Brigadir J Diduga Sempat Dianiaya di Kantor Paminal Polri, Begini Kronologinya
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Kuasa Hukum Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak mendapat informasi jika kliennya sebelum tewas ditembak sempat dibawa ke Paminal Mabes Polri untuk dianiaya.
"Ada juga informasi masuk ke saya, sebelum masuk ke Duren Tiga, korban dibawa dulu ke Paminal Mabes Polri. Makanya saya minta periska CCTV Mabes Polri. Jangan sampai dicopoti semua, karena ada dugaan-dugaan penyiksaan itu," kata Kamaruddin dalam acara yang dipandu Hotman Paris yang dikutip dari Youtube Metro TV, Jumat (12/8/2022).
Kamaruddin bahkan mendapatkan informasi, setiap sore di kantor Paminal Polri banyak yang minum-minuman keras. Tak hanya itu, terdapat alat penyiksaan di kantor tersebut.
"Yang mengalami sudah banyak. Banyak yang mengadu ke saya, bahkan disana ada minum-minuman keras. Tiap sore. Juga ada aksi tembak sana tembak sini di Paminal itu. Kemudian, alat-alat diduga untuk penyiksaan seperti pematahan jari-jari dialami oleh polisi lain yang mengadu ke saya," ucap Kamaruddin.
Berikut pernyataan lengkap Kamaruddin soal motif dan dugaan penyiksaan Brigadir J di kantor Paminal Polri
Kamaruddin: Ada pengancaman. Sampai Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat itu mengadu kepada kekasihnya menangis-nangis. Ia minta perpisahan. Ia juga meminta maaf dan meminta supaya mencari pria lain karena dia akan dibantai.
Hotman Paris: Karena apa?
Kamaruddin: Karena ada orang yang mau bunuh dia dari suqad lama
Hotman Paris: Motivasi?
Kamaruddin: Ada dua motif, pertama squad lama ini iri karena korban anak yang lebih disayang. Kemudian, ada dugaan pelakunya si bapak.
Hotman: Dugaan apa?
Kamaruddin: Dugaan ada perempuan lain yang diisukan si cantik itu. Si ibu menanyakan hal tersebut kepada Brigadir J yang dianggap sebagai anaknya. Bapak kemana kenapa belum pulang?
Diduga almarhum memberi tahu bahwa bapak pergi ke tempat si cewek, makanya ia tidak pulang. Makanya ketika berangkat tanggal 2 bersama ke Magelang, di Magelang itu diduga ada peristiwa pertengkaran antara si bapak dan ibu.
Kemudian, akibatnya ada lagi ancaman kepada Brigadir J dari ajudan, karena gara-gara Brigadir J, si ibu jadi sakit. Kemudian si bapak duluan pulang. Diduga untuk mempersiapkan diduga untuk pembantaian, kemudian ada juga informasi masuk ke saya sebelum masuk ke Duren Tiga ini korban dibawa dulu ke Paminal Mabes Polri, makanya saya minta periska CCTV Mabes Polri.
Jangan sampai dicopoti semua karena ada dugaan-dugaan penyiksan. Itu yang mengalami sudah banyak yang mengadu ke saya. Bahkan disana ada minuma keras. Tiap sore minum minuman keras, nembak sana nembak sini di Paminal itu.
Kemudian disana ada alat-alat diduga untuk penyiksaan seperti pematahan jari-jari dan sebagainya. Itu dialami oleh polisi lain yang mengadu ke saya. Dia disiksa disana untuk mendapatkan pengakuan. Sampai membuka handphonenya. Itu makanya handphonenya sejak 16.25 WIB masih read, setelah itu dimatikan semua. (R-03)