Kasus 5 Fraksi Tak Mau Ikut Sidang, Ketua DPRD Kuansing Penuhi Panggilan Kejaksaan
SABANGMERAUKE NEWS, Kuantan Singingi - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kuantan Singingi Nurhadi Puspandoyo membenarkan bahwa Ketua DPRD Kuantan Singingi Adam hadir memenuhi undangan, Kamis (11/8/2022).
Nurhadi mengatakan, Adam diundang untuk dimintai keterangan berkaitan dengan potensi kerugian negara akibat pembayaran gaji dan tunjangan bagi lima fraksi di DPRD Kuansing yang tak mau ikut bersidang. Hal ini buntut kekecewaan kelima fraksi dalam pemilihan alat kelengkapan dewan (AKD) sejak 1 April lalu.
"Iya hari ini beliau hadir. Seharusnya kemarin, karena kesibukan baru hari ini bisa memenuhi undangan," kata Nurhadi.
Saat ditanya, siapa yang akan dipanggil dalam minggu ini, Nurhadi mengatakan tidak ada lagi yang akan dipanggil. Pihaknya akan menyimpulkan hasil pemeriksaan.
"Sudah habis. Tidak ada lagi dipanggil. Nanti segera akan disimpulkan hasil pemeriksaannya," pungkas Nurhadi.
Diwartakan sebelumnya, Kejaksaan Negeri Kuantan Singingi (Kuansing) dikabarkan memeriksa 5 anggota DPRD terkait kasus 'boikot sidang' di Dewan, Senin (25/7/2022). Pemeriksaan juga menyasar salah seorang kepala sub bagian humas dan protokol di Sekretariat DPRD Kuansing.
Pemeriksaan ini berkaitan dengan potensi kerugian negara akibat pembayaran gaji dan tunjangan bagi lima fraksi di DPRD Kuansing yang tak mau ikut bersidang. Hal ini buntut kekecewaan kelima fraksi dalam pemilihan alat kelengkapan dewan (AKD) sejak 1 April lalu.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kuansing, Nurhadi Puspandoyo membenarkan adanya pemeriksaan terhadap sejumlah anggota DPRD Kuansing.
"Para saksi yang dimintai keterangan akan disampaikan nanti selengkapnya," kata Nurhadi, Senin (25/7/2022).
Diketahui, sejak awal April lalu, sebanyak 5 fraksi menyatakan tidak akan mengikuti agenda persidangan di DPRD Kuansing. Surat tertulis dikirimkan ke Ketua DPRD Kuansing sebagai bentuk protes dalam pemilihan alat kelengkapan DPRD Kuansing.
Kelima fraksi tersebut yakni, PDI Perjuangan, Gerindra, PAN, Demokrat dan fraksi PKS-Hanura. Kelima fraksi ini kerap dijuluki nama Fraksi Sanjai. Dalam proses pemilihan alat kelengkapan dewan (AKD) pada Maret lalu, koalisi kelima fraksi mengalami kekalahan dan melakukan aksi walk out. (cr4)