Tangkap 2 Alat Berat di Hutan Batang Lipai Kuansing, Penyidik Dinas LHK Riau Pasang Police Line
SABANGMERAUKE NEWS, Kuantan Singingi - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau memasang garis polisi kehutanan (Polhut Line) di lokasi penangkapan 2 alat berat di HPT Batang Lipai, Desa Koto Kombu, Kuansing. Langkah tersebut sebagai tindak lanjut penyelidikan yang dilakukan pasca tertangkapnya alat berat eskavator pada Jumat (22/7/2022).
Kepala UPT KPH Singingi Dinas LHK Riau, Abriman menjelaskan, penyidik DLHK Riau pada Selasa (9/8/2022) lalu telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Penyidik juga sudah memasang polhut line," kata Abriman, Kamis (11/8/2022).
Abriman menjelaskan, selain olah TKP, saksi pelapor juga sudah dimintai keterangan oleh penyidik Polhut.
Namun, saksi terlapor yakni pemilik alat berat, operator, pengawas lapangan, penguasa lahan hutan hingga kini belum diperiksa.
Diwartakan sebelumnya, UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Singingi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau menangkap 2 unit alat berat jenis Ekskavator di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Batang Lipai Siabu, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Jumat (22/7/2022).
Penangkapan berawal dari informasi masyarakat tentang adanya kegiatan perambahan hutan. Saat petugas datang ke lokasi, operator kedua alat tersebut langsung melarikan diri. Namun petugas berhasil menguasai dua alat berat tersebut.
Kini, kedua alat berat merek Sumitomo dan CAT tersebut sudah diamankan ke Markas Polhut Riau di Jalan Dahlia, Pekanbaru. Jika tidak ada tersangka kasus ini, alat berat tangkapan itu hanya akan menjadi barang temuan.
Disebut Ada Cukong Pemodal
HPT Batang Lipai di Kuansing telah luluh lantak beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit ilegal. Aksi kejahatan hutan ini telah berlangsung cukup lama, hingga ribuan hektar hutan dilaporkan telah digarap.
Ironisnya, hingga saat ini otoritas terkait termasuk aparat hukum tak kunjung mampu mengungkap modus operandi perambahan hutan.
Diduga, pengrusakan hutan berjalan sukses lantaran dukungan cukong pemodal yang memanfaatkan kelompok-kelompok tertentu untuk membuka kawasan hutan, kemudian lahan dipindahtangankan setelah siap untuk dijadikan kebun kelapa sawit. (cr4)