Kadis LHK Riau Jawab Dampak Sekat Kanal di Meranti yang Timbulkan Genangan Air: Kanal untuk Cegah Kebakaran, Terimakasih Masukannya!
SABANGMERAUKE NEWS, Kepulauan Meranti - Luapan kanal di ruas jalan poros Desa Lukun-Sungai Tohor, Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti menyebabkan sejumlah titik tergenang banjir. Pasca hujan turun, debit air kanal akan tinggi sehingga menutupi sebagian badan jalan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau, Mamun Murod mengatakan, pihaknya memfasilitasi pembangunan sekat kanal hingga bimbingan pengelolaan di daerah. Kanal dibangun dalam rangka program penanganan kebakaran yang bertujuan menciptakan kondisi gambut tetap basah.
"Sekat kanal ditujukan membangun wilayah penahan air supaya gambut tetap basah. Jika meluap airnya, jangan terlalu disalahkan sekat kanalnya. Yang perlu diantisipasi bagaimana sekat kanal bisa berperan ganda," kata Murod, Rabu (10/8/2022).
Berperan ganda disini, kata Murod, yang awalnya hanya berfungsi untuk mencegah kebakaran, bagaimana bisa juga mengendalikan ketika curah hujan tinggi sehingga tidak menyebabkan banjir.
"Ini tentu menjadi masukan sangat berharga bagi kami. Sebagai penanggung jawab dalam pelaksanaan sekat kanal, masukan ini jadi catatan yang akan segera kami tindaklanjuti," ujar Murod.
Sementara itu, Kabid Bina Marga Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Rahmat Kurnia mengatakan, pihaknya akan membuat gorong-gorong air sementara yang membelah jalan poros. Tujuannya agar air kanal bisa mengalir dengan baik ke kanal sebelahnya.
"Gorong-gorong ini nantinya bisa menekan banjir yang menutupi jalan poros," kata Rahmat.
Pria yang akrab disapa Aang ini juga mengatakan, pihaknya akan segera melakukan perbaikan terhadap jalan tersebut. Metode pelaksanaan pekerjaan dimulai dengan melakukan normalisasi drainase kiri dan kanan jalan, kemudian dilakukan perbaikan base ke bentuk semula.
"Rencana penanganan akan dilakukan ditriwulan 4 dari September hingga Desember. Adapun panjang yang akan dibenahi sekitar 29,5 kilometer dengan anggaran mencapai Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar," pungkas Rahmat. (R-01)