Handphone Meledak karena Dipakai Sambil Ngecas, Fakta atau Nakut-nakuti Doang?
SABANGMERAUKE NEWS, Ciamis - Kita mungkin pernah mendengar berita soal insiden ponsel terbakar atau meledak di media massa maupun media sosial.
Yang terbaru, seorang bocah laki-laki (9) asal Ciamis meninggal dunia karena diduga memainkan HP sambil mengisi daya atau mengecas (charging).
Selama ini, kabar yang beredar memang menyebutkan bahwa memainkan HP sambil ngecas dapat berbahaya, bahkan bisa menyebabkan HP meledak atau terbakar.
Lantas, benarkah rumor ini? Menurut laporan outlet media LifeWire, kabar soal HP dapat meledak jika dimainkan saat dicas perlu diluruskan. Sebab, ada faktor lain yang membuat HP dapat terbakar saat dicas.
Kabar memainkan HP sambil ngecas dapat menyebabkan HP meledak atau terbakar diyakini pertama kali mencuat pada 2013 silam.
Ketika itu, iPhone 4 milik pramugari China meledak ketika sedang digunakan sambil ngecas. Masalahnya, pramugari itu tidak melaporkan detail lengkap soal insiden yang dialaminya.
Usut punya usut, ternyata pramugari itu mengisi daya iPhone 4 miliknya dengan produk charger aftermarket, alias bukan charger bawaan dari Apple.
Pengisi daya aftermarket itu diduga rusak sehingga menyebabkan insiden meledaknya iPhone 4 tersebut.
Nah, jadi, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kebakaran atau ledakan pada HP ketika mengisi daya adalah penggunaan charger yang tidak sesuai.
Untuk menghindari insiden saat pengisian daya, LifeWire menyarankan pengguna untuk selalu menggunakan adapter charger, kabel, dan power supply lain bawaan dari produsen pembuat ponsel.
Faktor lain yang bisa membuat ponsel terbakar atau meledak Rata-rata smartphone yang ada di pasar saat ini tidak mungkin meledak, tetapi insiden ini tetap bisa terjadi. Setidaknya begitulah menurut outlet media PCMag.
Menurut PCMag, ada banyak alasan yang membuat smartphone dapat terbakar atau meledak. Alasan ini hampir selalu berkaitan dengan baterai ponsel.
Smartphone modern sudah dibekali baterai berjenis lithium-ion, yang mengandung keseimbangan elektroda positif dan negatif yang baik untuk pengisian ulang daya.
Namun, ketika terjadi kesalahan, komponen bagian dalam baterai dapat rusak dan menimbulkan reaksi volatil yang dapat menyebabkan kebakaran.
Kerusakan baterai sendiri dapat terjadi karena berbagai alasan. Namun masalah yang paling umum yang sering ditemui adalah panas yang berlebihan (overheat).
Overheat bisa terjadi karena faktor yang beragam, di antaranya:
1. Kegagalan pengisian daya
2. Membiarkan ponsel di bawah sinar matahari terlalu lama, 3. Kerusakan fisik, terutama yang berdampak pada baterai ponsel
4. Software berbahaya (malware) membuat prosesor bekerja terlalu keras
5. Degradasi baterai (penurunan kualitas kesehatan baterai) 6. Masalah produksi ponsel
Faktor-faktor di atas dapat menyebabkan ponsel mengalami overheating. Selanjutnya, muncul reaksi berantai yang disebut thermal runaway yang dapat menyebabkan baterai menghasilkan lebih banyak panas dan akhirnya terbakar.
Tanda-tanda ponsel berpotensi terbakar
Insiden ponsel meledak atau terbakar kemungkinan besar terjadi begitu saja, tanpa ada aba-aba. Untuk itu, pengguna perlu mengetahui tanda-tanda bahwa ponsel sedang overhating dan berpotensi terbakar/meledak.
Menurut PCMag, jika pengguna mendengar suara mendesis atau letupan dari telepon atau mencium bau plastik atau bahan kimia yang terbakar, mungkin ponsel tersebut rusak dan hampir meledak. Segera jauhkan ponsel dari jangkauan Anda.
Pengguna juga perlu memperhatikan panas berlebih yang berasal dari perangkat, terutama saat mengisi daya. Jika terasa panas saat disentuh, segera cabut chargernya.
Tanda peringatan besar lainnya adalah baterai bengkak yang dapat terjadi jika rusak atau komponen internal rusak. Perhatikan setiap perubahan pada bentuk pada ponsel Anda, termasuk layar yang menonjolhingga sasis (kerangka ponsel) yang menggelembung.
Panduan agar terhindar dari insiden HP terbakar/meledak
PCMag merinci 6 panduan yang bisa dilakukan pengguna smartphone agar terhindar dari insiden HP yang meledak atau terbakar:
1. Gunakan casing HP untuk meminimalisir kerusakan fisik. 2. Hindari menggunakan/meletakkan HP di temperatur ekstrem. Sebab, baterai ponsel dioptimalkan untuk bekerja dalam kisaran suhu tertentu, antara 32-95 derajat Fahrenheit (0-35 derajat Celsius).
3. Jangan ngecas HP semalaman. Disarankan ngecas HP 30-80 persen.
4. Pakai adapter charger bawaan.
5. Rawat kabel charger agar tidak rusak/terkelupas. Sehingga meningkatkan risiko korsleting dan terbakar.
6. Pasang antivirus agar terhindar dari malware yang buat prosesor bekerja lebih keras dan menyebabkan overhating. (*)