Pelaku Sudah Minta Maaf, Manajer Bandara Pekanbaru Justru Bantah Ada Pemerasan
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Kedua belah pihak yang terlibat dugaan kasus pungutan liar di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu akhirnya sepakat berdamai.
Oknum yang diduga melakukan pungli Syafril Roza (47), Jumat malam, meminta maaf kepada Bram Aditiya dan kawan-kawan yang menjadi korban. Permintaan maaf tersebut diutarakan Syafril Roza di Mako Polsek Bukit Raya dan disaksikan Kanit Reskrim Iptu Dodi Vivino.
"Alhamdulillah sudah berdamai. Syafril Roza meminta maaf kepada Bram Aditiya dan kawan-kawan atas peristiwa yang terjadi di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru," ucap Dodi, Sabtu, melalui pesannya.
Dodi menyebutkan permohonan maaf tersebut dituliskan di atas kertas disertai dengan materai. Tampak dalam surat tertulis bahwa Syafril Roza meminta maaf atas yang terjadi di Bandara SSK II dan berjanji tidak akan mengulangi hal yang serupa. Jika mengulangi yang bersangkutan siap dihukum sesuai hukum yang berlaku," paparnya.
Perlu diketahui sebelumnya sebuah video viral di media sosial, seorang konten kreator terkenal kena aksi diduga 'pemalakan' setibanya di Bandara SSK II Pekanbaru.
Diketahui, video aksi 'pemalakan' tersebut pertama kali diunggah oleh si korban dalam laman media sosial Instagramnya @bramadity.
Dalam video tersebut, korban menjelaskan kronologi terjadinya aksi 'pemalakan' terhadap dirinya pada tanggal 3 Agustus 2022 yang diduga dilakukan oleh oknum taksi bandara.
Pada awal video, korban mengaku didatangi oknum-oknum taksi bandara setiba mendarat di Pekanbaru dari Aceh.
Menurut caption yang ditulis di laman Instagramnya, terduga pelaku tiba-tiba saja ikut masuk ke dalam mobil travel agent yang sudah disewa korban sebelumnya.
Korban dibawa ke tempat kumpulnya beberapa supir taksi bandara. Setiba di tempat tongkrongan taksi ini, korban bersama drivernya diintimidasi sehingga terjadilah perdebatan panjang sekitar 2 jam.
Di lain sisi, Executive General Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II Mohamad Hendra Irawan membantah bahwa di lingkungan mereka telah terjadi pemerasan sehingga membuat penumpang tidak nyaman.
Dikatakan dia, pihaknya telah melakukan pendalaman kepada pihak terkait menyusul beredarnya video mengenai operasional transportasi darat di bandara pada 4 Agustus 2022.
"Klarifikasi sudah dilakukan dengan pihak terkait, bahwa tidak benar terjadi pemerasan dari personel taksi di bandara kepada pengemudi kendaraan rental/sewa yang menjemput penumpang di kawasan bandara," kata Mohamad Hendra Irawan kepada ANTARA di Pekanbaru, Jumat. (*)