Sandiaga Uno Marah Bali Dihina Politisi Australia, Sebut Kotoran Sapi Berserak di Jalan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (menparekraf) Sandiaga Uno murka terhadap pidato Senator Australia Pauline Hanson. Foto: Net
SABANGMERAUKE NEWS - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (menparekraf) Sandiaga Uno murka terhadap pidato Senator Australia Pauline Hanson. Dia menganggap pernyataan Bali dikaitkan dengan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) sebagai penghinaan.
Pauline berpendapat turis dari Australia rawan membawa wabah PMK sepulang dari Bali karena menginjak kotoran sapi di jalanan. Pemimpin One Nation itu menyebut Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan ancaman serius bagi keamanan hayati Australia.
"Bali berbeda dengan negara lain, karena sapi bebas berjalan di mana-mana, kotoran sapi bertebaran, dan orang berjalan di atasnya. Dan, terbawa di pakaiannya, dan orang itu kembali ke negara ini (Australia)," kata Pauline.
Pidato itu ada dalam video yang diunggah Pauline di akun Instagram @senatorpaulinehanson, Jumat (5/8/2022).
Sandiaga meresponsnya. Dia bilang tudingan Pauline itu tidak sesuai fakta.
"Apa yang disampaikan seorang senator Australia @senatorpaulinehanson ini tidak berdasar pada fakta. Secara tegas dan lugas saya sampaikan untuk jangan pernah menghina Bali, ikon dan jantung pariwisatanya Indonesia," tulis Sandi di akun Instagram @sandiuno.
"Bali kini sudah bangkit dan lapangan kerja sudah kembali tercipta. Jangan ganggu ketenangan, apalagi kepulihan ekonomi kami dengan ucapan yang tidak benar," kata Sandi.
Dia juga mengunggah video seorang warga negara Australia yang mempertanyakan pernyataan Pauline itu.
"Saya ingin berterima kasih kepada Mr. Damian Hoo (@hoointheworld) seorang warga negara Australia yang langsung mematahkan statement Senator tersebut," kata Sandiaga.
Sejumlah netizen juga ikut mengomentari unggahan video di akun Pauline. Salah satunya akun @wenzrawk yang menulis, "go to sleep grandma, you're drunk."
"Mungkin beliau pingin diendorse ke Bali, Pak. Diajak field trip gitu," ujar salah satu netizen. (*)
